Sentimen
Positif (79%)
9 Mar 2024 : 06.33
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Sidang Isbat 1 Syawal, sidang isbat

Awal Puasa antara Pemerintah dan Muhammadiyah Diprediksi Berbeda, Muhammad Assaewad: Menjadi Kekayaan Khazanah Keilmuan Kita

9 Mar 2024 : 06.33 Views 5

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Awal Puasa antara Pemerintah dan Muhammadiyah Diprediksi Berbeda, Muhammad Assaewad: Menjadi Kekayaan Khazanah Keilmuan Kita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Awal puasa Ramadan tahun ini berpotensi besar mengalami perbedaan penetapan antara Muhammadiyah dengan versi pemerintah.

Terkait hal itu, pemerhati sosial politik yang juga owner Hijrah Group, Muhammad Assaewad turut meresponsnya dengan bijak. Melalui akun @Muhammad_Saewad di aplikasi X (twitter), Assaewad memandang perbedaan tersebut adalah kekayaan dalam khazanah keilmuan Islam.

"Perbedaan awal puasa ramadan tak perlu diperdebatkan, ini merupakan sebuah realita yang juga menjadi kekayaan khazanah keilmuan kita," tulisnya dikutip Jumat (8/3/2024).

Menurutnya, dalam perhitungan bulan, ada yang menggunakan sistem rukaytul hilal, hisab, dan keduanya. Semua punya dalil. Karenanya, perbedaan ini meski disikapi secara arif dan bijaksana.

"Menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi perbedaan itu lebih afdhol. Jika bingung, silakan tunggu dan ikuti hasil sidang isbat pemerintah," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, PP Muhammadiyah sejak awal tahun mengeluarkan maklumat. Isinya, antara lain, menetapkan awal puasa Ramadan tahun ini jatuh pada Senin, 11 Maret. Muhammadiyah sudah bisa menetapkan awal puasa karena menggunakan metode hisab.

Sementara itu, selain menggunakan hisab, NU juga melakukan rukyat atau pengamatan hilal. Dari metode hisab, pada Minggu (10/3) hilal memang sudah di atas ufuk. Tetapi, tingginya masih di bawah satu derajat sehingga kecil kemungkinan untuk bisa dirukyat. Dengan demikian, NU hampir dipastikan akan mengawali puasa pada Selasa, 12 Maret 2024.

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi,’’ kata Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Dalam surat edaran menyambut Ramadan yang dikeluarkan Selasa (5/3) malam, isinya tidak hanya soal sikap terhadap perbedaan awal puasa.

Poin lainnya, antara lain, berkaitan dengan panduan ibadah selama bulan puasa dan Lebaran, termasuk saat malam takbir. Umat Islam diminta untuk sesuai syariat Islam dan menjaga toleransi. (bs-sam/fajar)

Sentimen: positif (79.5%)