Sentimen
Negatif (98%)
28 Feb 2024 : 20.50
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Hasanuddin

Pabrik Sendok dan Garpu China di Indonesia, Investasi atau Ancaman?

28 Feb 2024 : 20.50 Views 5

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Pabrik Sendok dan Garpu China di Indonesia, Investasi atau Ancaman?

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Rencana China untuk membangun pabrik sendok di Indonesia terus mendapatkan sorotan tajam, dengan banyak pihak yang mengekspresikan penolakan dan keraguan terhadap investasi tersebut.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan minat China untuk berinvestasi dalam industri hilirisasi nikel di Indonesia dengan membangun pabrik sendok dan garpu.

Pengumuman ini mencuat melalui unggahan akun Instagram pribadinya.

Pengamat Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Andi Ali Armunanto, mengatakan, sesuatu yang berhubungan dengan China akan membuat publik berpikiran negatif.

"Sekarang kalau berbicara investasi China, semua jadi negatif dan overthinking," ujar Ali kepada fajar.co.id, Selasa (27/2/2024).

Alasannya, kata Ali, karena wacana tersebut diframing melalui politik identitas pada Pilpres.

Ali kemudian membantah bahwa adanya investasi berupa pabrik sendok merupakan Kemunduran bahkan tenggelam dalam konteks yang lebih luas.

Menurutnya, justru dengan banyaknya investasi yang masuk merupakan indikator kemajuan ekonomi.

"Tapi di kubu Anies diframing sebagai krisis kemandirian ekonomi dan kolusi bisnis pelaku negara," tukasnya.

Maka dari itu, disebutkan Ali, masyarakat tidak bisa melihat sisi positif dari upaya pemerintah dalam membangun perekonomian negara dan masyarakat.

"Masyarakat terjerat dalam logika kelam konspirasi dan menjadi overthinking terhadap semua relasi-relasi ekonomi dan politik," imbuhnya.

Menyinggung nasib produk lokal jika China membangun pabrik sendok di Indonesia, Ali menilai sebuah persaingan tidak bisa dihindari para era perdagangan global.

"Juga perlu diperhatikan bahwa setiap lini produksi punya target pasar yang berbeda," tandasnya.

Ali bilang, dengan regulasi yang tepat maka produksi lokal tidak akan terganggu dan akan terdorong lebih kompetitif.

"Saya kira produk lokal tidak akan terganggu dan saya rasa juga justru akan mendorong industri lokal lebih kompetitif," kuncinya.

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan minat China untuk berinvestasi dalam industri hilirisasi nikel di Indonesia dengan membangun pabrik sendok dan garpu.

Proyek ini akan sejalan dengan pembangunan proyek pabrik petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara).

Luhut menyatakan bahwa pabrik yang akan memproduksi turunan stainless steel ini akan dibangun seiring dengan kelanjutan pembangunan proyek pabrik petrokimia China di Kaltara.

China telah memberikan lampu hijau untuk angka investasi dalam proyek industri petrokimia tersebut, dan Luhut berharap tidak akan ada kendala bagi investasi ini.

Dengan rencana pembangunan kawasan khusus, Luhut juga berharap ini dapat membuka peluang bagi industri lokal dan UMKM untuk terlibat dalam industri petrokimia yang sedang berkembang.

Lebih lanjut, Luhut juga mengungkapkan optimisme terhadap investasi asing di Indonesia, yang diyakini akan semakin meningkat setelah Pemilihan Presiden 2024 selesai.

Menurutnya, para investor sempat menunggu situasi politik Indonesia selesai karena adanya kontestasi politik.

Luhut optimis bahwa target investasi yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp1.650 triliun akan tercapai, terutama setelah selesai Pemilu 2024 yang membawa optimisme dan kabar baik terhadap kepastian investasi dalam negeri.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: negatif (98.1%)