Sentimen
Negatif (100%)
28 Feb 2024 : 07.22
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Surabaya, Sidoarjo, Kediri, Nganjuk, Banyuwangi, Denpasar

Kasus: penganiayaan

Santri di Kediri Tewas Diduga Dianiaya Kakak Kelas, 4 Orang Jadi Tersangka

28 Feb 2024 : 07.22 Views 9

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Santri di Kediri Tewas Diduga Dianiaya Kakak Kelas, 4 Orang Jadi Tersangka

PIKIRAN RAKYAT - Seorang santri pondok pesantren yang terletak di Mojo, Kabupaten Kediri dilaporkan tewas usai diduga alami penganiayaan berulang oleh kakak kelasnya.

Korban berinisial BM (14) dinyatakan meninggal pada Jumat, 23 Februari 2024. Saat bersamaan, viral video keluarga di rumah duka yang histeris lantaran tak terima melihat kondisi jasad korban dengan tubuh memar dan wajah bengkak.

Kasusnya kemudian dilaporkan oleh pihak keluarga ke Polsek Glenmore Banyuwangi, Sabtu, 24 Februari 2024 dan ikut ditindaklanjuti oleh Polres Kediri.

Polisi Turun Tangan

Menindaklanjuti laporan dugaan penganiayaan yang dialami oleh BM, Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur turun tangan.

Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji menuturkan, saat ini pihaknya sudah mengamankan empat santri berinisial MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Kabupaten Nganjuk, AF (16) asal Denpasar Bali, dan AK (17) asal Surabaya.

"Kasus ini terjadi di salah satu pondok pesantren di Mojo, Kabupaten Kediri. Kami tetapkan empat tersangka dan kami lakukan penahanan untuk proses penyelidikan lebih lanjut," kata Bramastyo.

Usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), selanjutnya Polres Kediri Kota menetapkan empat santri tersebut sebagai tersangka.

Keempat pelaku terancam Pasal 80 ayat 2 tentang perubahan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Selain MN, MA, AF, dan AK, polisi juga akan memeriksa pihak pengurus pondok terkait kasus kematian BM.

"Dari pondok juga kami dalami. Yang pasti kami sudah menetapkan empat tersangka," ucapnya.

Pengurus Pesantren Tak Tahu

Pengasuh pesantren tempat santri tersebut menimba ilmu di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Fatihunada, mengaku dirinya tidak tahu tentang kejadian yang menimpa korban.

Pada Jumat 23 Februari 2024 dia tiba-tiba diberi laporan jika santrinya itu sudah meninggal dunia.

"Saat itu saya capai dan dibangunkan. Saya dapat laporan anak itu jatuh terpeleset di kamar mandi. Saat itu juga tidak muncul dugaan dan saya tidak sempat melihat karena mengurus ambulans dan keperluan untuk berangkat ke sana (Banyuwangi)," kata Gus Fatih, sapaan akrabnya.***

Sentimen: negatif (100%)