Sentimen
Negatif (96%)
27 Feb 2024 : 10.36

China Berminat Bangun Pabrik Sendok di Indonesia, Pengamat Ekonomi: Bukan Lagi Mundur Ini, tapi Tenggelam

27 Feb 2024 : 10.36 Views 5

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

China Berminat Bangun Pabrik Sendok di Indonesia, Pengamat Ekonomi: Bukan Lagi Mundur Ini, tapi Tenggelam

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Komentar pedas datang dari Pakar Ekonomi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sutardjo Tui, terkait minat China membangun pabrik sendok di Indonesia.

Seperti diketahui, hal itu dikabarkan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan melalui unggahan akun Instagram pribadinya.

Sutardjo menyebut pernyataan tersebut bukan lagi suatu kemunduran, tetapi sudah tenggelam dalam konteks yang lebih luas.

Meskipun mengakui bahwa investasi pada dasarnya bagus dari segi ekonomi karena dapat mendatangkan pajak, lapangan kerja, bahan baku, namun ia menyoroti maksud dan tujuan dari investasi tersebut.

"Investasi itu bagus kalau dari segi ekonomi. Artinya dia bisa mendatangkan pajak, kerja, bahan baku, tetapi kalau orang luar masuk hanya datang bawa pabrik sendok, untuk apa?," ujar Sutardjo kepada fajar.co.id, Senin (26/2/2024).

Sutardjo juga mengutarakan keraguan terkait cita-cita Indonesia menjadi Indonesia emas jika hanya sibuk membangun pabrik sendok.

"Masa kita mau jadi Indonesia emas cuma bangun pabrik sendok," Sutardjo menuturkan.

Sutardjo memberikan contoh bahwa sejak dulu barang-barang yang diproduksi oleh China sering dianggap memiliki kualitas rendah.

Dia mengambil contoh motor buatan China yang menurutnya kualitasnya di bawah standar.

"Masa kita hanya sibuk bikin pabrik sendok yang kualitasnya pasti jelek. Karena dari dulu namanya barang yang dibuat oleh China pasti jelek. Ingat gak motor buatan China?," timpalnya.

Dia mengingatkan, mestinya jika Indonesia ingin menjadi negara maju, harus melangkah kedepan, bukan justru menenggelamkan diri.

"Kita sudah pernah bikin pesawat sendiri, sudah bikin kapal terbang, tank untuk ABRI (red)," ucapnya.

Menyinggung pernyataan Luhut, untuk meraih cita-cita, Indonesia mestinya harus mendatangkan teknologi yang mendukung dari luar.

"Sebenarnya kalau dia mau, supaya kita menjadi manusia yang bagus, sumber daya yang bagus, transfer dia punya teknologi yang bagus-bagus," tukasnya.

"Lanjutkan pabrik pembuatan pesawat terbang, kembangkan itu pembuatan tank-tank untuk ABRI," sambungnya.

Jika hanya membangun pabrik sendok, kata Sutardjo, dari dulu orang Indonesia sudah memproduksi alat perabot rumah tangga itu.

"Kalau pabrik sendok untuk apa? Kalau dulu kan aluminium dicairkan dan dibikin sendok, itu dulu. Masa kita gak maju-maju. Aneh itu," kata dia.

Blak-blakan, Sutardjo menyebut Indonesia bukan lagi mundur jika menerima minat China membangun pabrik sendok.

"Bukan lagi mundur ini, kalau mundur masih bagus, tapi ini tenggelam. Kita sudah bikin pesawat terbang dll," cetusnya.

Jika ingin mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), dituturkan Sutardjo, maka harus mendatangkan sesuatu yang mampu mendorong kualitas.

"Bagaimana bikin setelit (misalnya), supaya semua orang bisa merasakan komunikasi walaupun di desa. Kan begitu. Banyak, bagaimana memanfaatkan daya matahari jadi listrik. Supaya desa-desa yang tidak punya listrik, bisa," timpalnya.

Diungkapkan Sutardjo, orang-orang di desa kemungkinan tidak butuh sendok untuk makan. Karena mayoritas menggunakan tangan.

"Sebenarnya sebelum dibangun ini pabrik lokal sudah tenggelam. Karena orang makan mie sudah tidak pake sendok lagi. Pake sumpit. Orang makan nasi pake sumpit juga," tandasnya.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: negatif (96.9%)