Sentimen
Positif (76%)
27 Feb 2024 : 04.40

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dikaitkan dengan Minat China Bangun Pabrik Sendok, Pakar Ekonomi Beri Komentar Menggelitik

27 Feb 2024 : 04.40 Views 5

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dikaitkan dengan Minat China Bangun Pabrik Sendok, Pakar Ekonomi Beri Komentar Menggelitik

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Belakangan ini, program makan siang gratis Prabowo-Gibran banyak dikaitkan dengan pabrik sendok yang diwacanakan bakal dibangun China di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Pakar Ekonomi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sutardjo Tui memberikan komentar menggelitik.

"Kalau nasi bungkus dia pasti pake sendok plastik. Itu kan sebenarnya makan gratis itu orang bermimpi. Dan, tidak bagus mimpinya," ujar Sutardjo kepada fajar.co.id, Senin (26/2/2024).

Sutardjo blak-blakan mengungkapkan rasa ketidaksetujuannya dengan program makan siang gratis yang digaungkan Prabowo-Gibran itu.

"Masa orang dikasih makan gratis. Bayangkan setiap hari Rp1 triliun, kasihan itu yang PNS, Polisi, kasih saja uang itu," tukasnya.

Begitupun dengan anak sekolah, kata Sutardjo, mestinya makanan yang dijanjikan itu diuangkan agar lebih bermanfaat.

"Anak sekolah juga begitu, kasih orangtuanya, subsidi apa kek. Ini aneh, bukan zamannya lagi," tandasnya.

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan minat China untuk berinvestasi dalam industri hilirisasi nikel di Indonesia dengan membangun pabrik sendok dan garpu.

Proyek ini akan sejalan dengan pembangunan proyek pabrik petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara).

Luhut menyatakan bahwa pabrik yang akan memproduksi turunan stainless steel ini akan dibangun seiring dengan kelanjutan pembangunan proyek pabrik petrokimia China di Kaltara.

China telah memberikan lampu hijau untuk angka investasi dalam proyek industri petrokimia tersebut, dan Luhut berharap tidak akan ada kendala bagi investasi ini.

Dengan rencana pembangunan kawasan khusus, Luhut juga berharap ini dapat membuka peluang bagi industri lokal dan UMKM untuk terlibat dalam industri petrokimia yang sedang berkembang.

Lebih lanjut, Luhut juga mengungkapkan optimisme terhadap investasi asing di Indonesia, yang diyakini akan semakin meningkat setelah Pemilihan Presiden 2024 selesai.

Menurutnya, para investor sempat menunggu situasi politik Indonesia selesai karena adanya kontestasi politik.

Luhut optimis bahwa target investasi yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp1.650 triliun akan tercapai, terutama setelah selesai Pemilu 2024 yang membawa optimisme dan kabar baik terhadap kepastian investasi dalam negeri.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: positif (76.2%)