Sentimen
Negatif (99%)
16 Feb 2024 : 13.12
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kendal

Tokoh Terkait

Ketua MPR Desak Pemerintah Antisipasi Agar Petugas KPPS Tak Jadi Korban Setiap Pemilu

16 Feb 2024 : 13.12 Views 6

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Ketua MPR Desak Pemerintah Antisipasi Agar Petugas KPPS Tak Jadi Korban Setiap Pemilu

PIKIRAN RAKYAT – Banyaknya petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia saat pelaksanaan pemilu menjadi sorotan banyak pihak. Hal ini tak hanya terjadi di Pemilu 2024 saja, melainkan pemilu tahun-tahun sebelumnya.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendesak pemerintah dan penyelenggara pemilu melakukan antisipasi agar angka kematian petugas pemilu menurun. Upaya paling mudah yang bisa dilakukan adalah dengan menyediakan posko kesehatan berisikan tim medis siaga pemilu.

Petugas KPPS yang merasa kelelahan bisa langsung mendapat penanganan medis se-dini dan se-optimal mungkin. Bamsoet menilai upaya pencegahan tersebut sangat penting untuk mengurangi korban setiap pemilu.

Selain itu, Bamsoet juga mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuat posko aduan, yang ditujukan bagi petugas penyelenggara pemilu dan perlindungan masyarakat (linmas). Terutama mereka yang belum mendapat hak seperti upah atau jaminan kesehatan.

Baca Juga: Kapan Pemilu 2024 Lanjutan di Jakarta Utara? Berikut Rincian TPS dan Jadwalnya

“Posko aduan tersebut termasuk juga ditujukan bagi anggota keluarga petugas yang meninggal dunia namun belum mendapat kompensasi,” kata Bamsoet.

Apresiasi atas kinerja para petugas KPPS didesak untuk segera diberikan. Begitu juga bagi petugas lain yang berkontribusi dalam Pemilu 2024.

Bamsoet menilai semua petugas penyelenggara pemilu memiliki beban yang sangat berat. Sehingga apresiasi harus segera diberikan oleh pemerintah.

Bamsoet desak pemerintah beri santunan

Bamsoet turut menyampaikan duka cita kepada korban petugas penyelenggara Pemilu 2024 yang meninggal. Dia juga mendesak agar pemerintah memberiakn kompensasi atau santunan kepada korban petugas penyelenggara pemilu yang meninggal.

“Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas gugurnya sejumlah petugas kpps saat bertugas mengawal pemilu,” kata Bamsoet.

Anggota KPPS yang meninggal dunia tersebar di berbagai wilayah mulai dari Aceh hingga Kendal, Jawa Tengah. Kebanyakan dari mereka meninggal karena kelelahan selama proses penghitungan suara.

Tak dimungkiri, setelah proses pencoblosan yakni pukul 7.00 hingga 13.00 waktu setempat, petugas langsung melakukan penghitungan suara. Di tiap TPS, proses penghitungan suara membutuhkan waktu yang berbeda-beda.

Ada yang membutuhkan waktu singkat untuk menghitung suara, ada pula yang membutuhkan waktu panjang hingga keesokan pagi untuk menghitung dengan teliti seluruh suara yang masuk.***

Sentimen: negatif (99.8%)