Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: korupsi
Sandiaga Uno Bela Jokowi Soal 'Tak Bisa Kerja': Mikul Dhuwur, Mendhem Jero
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Nasional

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Sandiaga Uno tanggapi komentar Ahok yang mempertanyakan kinerja Presiden Joko Widodo di hadapan pendukung Paslon 02.
Hematnya di masa kampanye seperti ini, sebaiknya para pendukung fokus menonjolkan kebaikan Paslon yang dipilih alih-alih menjatuhkan satu sama lain.
Meminjam pepatah Jawa, mikul dhuwur mendhem jero, Sandiaga Uno berharap pihak terkait masif memberitakan kebaikan Capres-Cawapres yang diunggulkannya ketimbang mengorek kekurangan orang.
"Mikul dhuwur mendhem jero, itu yang harus kita kedepankan saat-saat kampanye seperti ini. Jangan kita malah saling menjatuhkan satu sama lain, tapi kita harus coba tampilkan yang terbaik dari pada yang kita dukung. Jadi Pak Ganjar dan Pak Mahfud, sangat dekat dengan rakyat, juga bisa mencipatakan lapangan kerja sehinga kerja mudah, harga-harga sembako murah, pemerintah yang bersih dan bebas korupsi, itu yang harus kita tonjolkan," ujarnya.
Baca Juga: Ganjar Sebut Ahok Sosok yang Jujur: Mudah-mudahan Tidak Ada yang Tersinggung
Lebih lanjut, sebagai sesama pejabat yang pernah mengemban amanat di DKI Jakarta, Sandiaga Uno menilai Jokowi memiliki rekam jejak yang baik dan patut diapresiasi.
"Pak Jokowi ini kan dulu senior kita waktu tugas di Pemprov DKI, saya mengusung mikul dhuwur mendhem jero, bahwa kebaikan-kebaikan pimpinan itu yang harus kita tampilkan," ujarnya.
"Jika ada yang sedikit kurang atau koreksi itu kita tidak perlu pertontonkan, tapi justru menjadi koreksi," kata Sandi.
Menparekraf ini juga menepis tudingan Jokowi tak bisa bekerja, lantaran selama bertugas di Kabinet Indonesia Maju, dia melihat pertumbuhan ekonomi naik dengan pesat.
"Angka 5 persen dari pertumbuhuan (ekonomi) kita ini itu menunjukkan bahwa Pak Jokowi efektif bekerja. Jadi menurut saya harus akui keberhasilan hampir 10 tahun dari pemerintahan Pak Jokowi ini karena semua elemen kompak bekerja di bawah komando beliau," ucapnya.
Klarifikasi Ahok
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok klarifikasi pernyataannya terkait Jokowi dan Gibran tak bisa kerja saat berdebat dengan lansia pendukung 02 di suatu acara.
Ahok mengklaim video viral yang beredar di media sosial itu telah dipotong hingga menimbulkan kesalahpahaman.
Adapun kenyataannya, Ahok mengaku tak pernah bermaksud mencari musuh karena disadari dia Jokowi adalah sosok pemimpin yang memegang teguh program nawacita seperti cita-cita Trisakti dari Presiden pertama Indonesia, Bung Karno.
"Karena dasar pak Jokowi kan nawacita, Trisakti kan," tutur Ahok.
Lebih lanjut Ahok meluruskan maksud perkataannya yang mendakwa Jokowi dan Gibran tak bisa kerja didasari oleh jabatan dan konteks yang berbeda.
Ahok mengatakan, jika seseorang mendukung Paslon 02 karena Jokowi, hal itu kurang tepat lantaran sejatinya yang memegang kendali setelah Pilpres 2024 adalah presiden terpilih, bukan Jokowi.
Dia menegaskan dalam konteks Pemilu 2024, Jokowi tak memiliki kewenangan apapun jika masa tugasnya telah selesai.
"Terus Pak Jokowi bisa kerja? Yang mana kalau Pak Jokowi sudah tidak jadi Presiden lagi, Prabowo (apakah) mau yang kerja Pak Jokowi? Emangnya joki? Presiden di-joki? Masak joki? Iya dong. Tapi (pernyataan saya) diplesetin," ucapnya.***
Sentimen: positif (100%)