Sentimen
Positif (100%)
8 Feb 2024 : 08.44
Informasi Tambahan

Agama: Katolik

Kab/Kota: Semarang

Partai Terkait

Aparat Dituding 'Dalangi' Video Rektor Apresiasi Jokowi, Polisi: Ini Cooling System

8 Feb 2024 : 08.44 Views 14

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Aparat Dituding 'Dalangi' Video Rektor Apresiasi Jokowi, Polisi: Ini Cooling System

PIKIRAN RAKYAT - Rektor Universitas Katolik Seogijapranata (Unika) Semarang, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta oleh pihak kepolisian untuk mengagungkan prestasi Presiden Jokowi melalui rekaman video.

Dalam sebuah pernyataan, Ferdinandus mengklaim seorang oknum polisi mendatanginya dan meminta membuat video berisi apresiasi terhadap Jokowi yang telah menjabat selama 9 tahun terakhir.

Merespons tudingan dari Ferdinandus, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar memberi klarifikasi soal permintaan dari pihaknya yang menyasar rektor Unika dan para tokoh intelektual lain di kawasan tersebut.

Irwan tak menampik ada program yang disebut cooling system, di mana pihak kepolisian meminta sejumlah tokoh untuk membuat video jelang Pemilu 2024.

Baca Juga: Status Jokowi di PDIP Masih Tanda Tanya, Kaesang: Kami Buka Kesempatan untuk Gabung PSI

Akan tetapi, video yang diminta berisi seruan Pemilu Damai bukan arahan untuk mengapresiasi Jokowi atau bermuatan kepentingan politik.

"Cooling system ini kegiatannya antara lain mengajak tokoh masyarakat, pemuka agama, termasuk civitas akademi untuk memberikan dukungan kepada terlaksananya pemilu damai yang akan kita hadapi bersama tahun ini," katanya.

"Yang ingin kami sampaikan bahwa ajakan-ajakan ini adalah ajakan untuk menciptakan situasi damai menciptakan situasi kondusif di Kota Semarang, tidak lain dari itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Irwan menegaskan akan ikut mempublikasikan hasil dari kompilasi video yang dimaksud melalui media sosial agar pesan Pemilu Damai dapat menjangkau masyarakat luas.

"Tidak ada sama sekali (arahan dari kami untuk apresiasi kinerja Jokowi). Sebelum kami melakukan wawancara dan testimoni kami sudah sampaikan kepada para tokoh yang kami maksudkan bahwa hasil testimoni akan kami publish karena tujuan kami agar pesan dari tokoh ini sampai khalayak ramai ajakan-ajakannya," katanya.

Tidak Bersifat Memaksa

Kapolrestabes Semarang menjelaskan pihaknya memilih tokoh intelektual agar bisa membangun narasi kesejukan di tengah pesta demokrasi 2024.

Dia juga memastikan tidak ada paksaan atau intimidasi untuk para tokoh membuat video seruan Pemilu Damai dalam program cooling system ini.

Kendati demikian, hematnya tak sedikit pihak yang mendukung kegiatan ini meski ada pula yang menolak untuk melakukannya.

"Tidak ada paksaan terhadap siapa saja yang kita hubungi yang kami anggap layak untuk berikan testimoni atau pesan kamtibmas di Kota Semarang. Ada beberapa yang menolak tapi banyak yang mendukung kegiatan ini," ucap Irwan.***

Sentimen: positif (100%)