Sentimen
Netral (50%)
3 Feb 2024 : 19.09
Informasi Tambahan

Institusi: UGM, Universitas Hasanuddin

Kampus Bergerak, Alumni Unhas Beri Peringatan Keras ke Rektor Prof Jamaluddin Jompa

3 Feb 2024 : 19.09 Views 12

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Kampus Bergerak, Alumni Unhas Beri Peringatan Keras ke Rektor Prof Jamaluddin Jompa

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Sejumlah guru besar dan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar turut mengingatkan kepada Presiden Joko Widodo dan semua pejabat negara agar mengedepankan nilai-nilai kerakyatan dan keadilan sosial serta rasa nyaman dalam berdemokrasi jelang Pemilu 2024.

Sementara itu, Rektor Unhas Prof. Dr. Jamaluddin Jompa mengeluarkan Maklumat Rektor Nomor: 05426/UN4.1./HK.05/2024. Itu disampaikan menanggapi petisi yang disampaikan oleh beberapa Guru besar Unhas dan Dosen di kampus tersebut.

Dari 6 poin di edaran maklumat Rektor Unhas. Salah satu adalah menegaskan adanya flyer yang mengatasnamakan Guru Besar dan Dosen Unhas untuk mengajak menyampaikan keprihatinan menyelamatkan demokrasi, tidak mewakili Unhas sebagai institusi. Demikian maklumat Rektor Unhas.

Mantan Ketua BEM Unhas dr. Imam Mobilinggo menyoroti terhadap surat edaran maklumat Rektor Unhas Prof. JJ.

Menurutnya Universitas Hasanuddin merupakan kampus perjuangan yang berjuang dalam mewujudkan reformasi.

Menurut Ketua Ketua BEM Unhas periode 2021-2022 itu, Unhas yang selalu menjadi kompas moral yang setia pada rakyat, kini tidak lebih dari sebuah intitusi saja.

"Diam ketika melihat penindasan, menghindar ketika diminta untuk berjuang dan tidak jarang melakukan kekerasan akademik terhadap mereka yang berbeda pendapat," jelasnya, Jumat (2/2/2024).

Ia melanjutkan, momen pemilu 2024 sangat menganggu suasana kebatinan kami sebagai Alumni dan Civitas Akademika Universitas Hasanuddin.

Maka dengan secara organik para Guru besar dan Civitas akademika menyuarakan untuk meminta presiden agar menghargai proses demokrasi dan tidak ikut cawe-cawe di dalamnya.

"Maka disaat yang bersamaan Rektor Unhas yang mengeluarkan maklumat dan menyatakan bahwa gerakan itu tidak sama sekali mewakili Unhas," tegasnya.

Sebagai Alumni dan Demisioner Ketua BEM Universitas, Imam menyayangkan sikap rektor Unhas yang cenderung tidak mengaminkan perjuangan demokrasi dan meminta Rektor Unhas untuk meminta maaf kepada alumni dan seluruh civitas akademika Unhas.

Ia mengutip dari pernyataan Prof. Dr. Irawan Yusuf, PhD, seharusnya Unhas berterima kasih karena masih ada Guru Besar dan Dosen yang mau menyuarakan hati nurani mereka.

"Saya yakin, di luar Unhas banyak yang menghargai dibandingkan dari dalam Unhas sendiri. Saya mendapat banyak ucapan baik dari teman-teman di UGM, UI dan Perguruan tinggi yang lain," katanya.

"Maka dari itu saya meminta Rektor Universitas harus minta maaf kepada seluruh Alumni dan Civitas Akademika Unhas atas sikap yang tidak menjunjung tinggi demokrasi," pungkas Imam. (Ikbal/fajar)

Sentimen: netral (50%)