Sentimen
Positif (66%)
31 Jan 2024 : 05.19
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UIN

Kab/Kota: Senayan

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Pengakuan Para Caleg Gunakan Dukun dan Guru Spiritual Demi Meraih Kemenangan

31 Jan 2024 : 05.19 Views 21

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Pengakuan Para Caleg Gunakan Dukun dan Guru Spiritual Demi Meraih Kemenangan

PIKIRAN RAKYAT - Komisi Pemiluhan Umum (KPU) telah merilis Daftar Calon Tetap (DCT) untuk calon anggota legislatif DPR RI. Total caleg DPR RI mencapai 9.917 orang yang berasal dari 11 partai politik dan tersebar di 84 daerah pemilihan. Mereka harus bertarung memperebutkan 580 kursi di Senayan.

Adapun caleg DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota yang angkanya diperkirakan mencapai 30.000 lebih, juga harus bersaing ketat. Kursi DPRD Provinsi yang tersedia sebanyak 2.372 dan DPRD Kabupaten/Kota ada 17.510 kursi.

Caleg Dapil 1 Jawa Timur dari PDI Perjuangan, Badri, mengaku persaingan untuk mendapatkan kursi legislatif sangat berat. Dia sudah dua kali bertarung, namun kalah terus.

Badri mengaku sudah berusaha keras agar dirinya dikenal publik dengan mendatangi rumah warga, mengunjungi tokoh masyarakat, dan kiai untuk menarik perhatian masyarakat. Bahkan kampanye seperti baliho, selebaran, dan korek bergambar wajahnya sudah disebar di berbagai wilayah.

Tetapi ikhtiarnya untuk menang tidak cuma dilakukan melalui pertemuan tatap muk dengan masyarakat, namun melibatkan kekuatan spiritual. Meski tidak terang-terangan membuka ritual yang dijalani, satu 'ibadah' yang saat ini wajib dilakoninya adalah membaca shalawat.

Badri mengaku percaya dunia spiritual karena tidak lepas dari latar belakangnya yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren. Dengan semua usaha tersebut, Badri mengaku siap kalah.

"Delapan puluh persen saya siap kalah, malah saya tidak siap menang, kalau menang itu takdir, kalah adalah bagian dari kita karena tidak bisa melawan takdir," ucap Badri.

Sama dengan Badri, salah satu caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang bertarung di Dapil 3 Jawa Timur, Ahmad Rifai juga menggunkan jasa guru spiritual dalam kontestasi Pileg 2024.

Ahmad Rifai menyebut guru spiritualnya adalah orangtua yang akan memberi nasihat spiritual. Meski demian, dia tidak ingin membuka nasihat atau ritual yang dijalani untuk memenangkan kursi legislatif.

Di ruang tamu rumahnyya, Ahmad Rifai memperlihatkan keberadaan barang pusaka, kedekatannya dengan dunia spiritual sangat jelas.

"Ini tombak totok, pemberian dari salah satu keturunan Wali yang ada di sini, saya dapat saat pamitan minta restu mau nyaleg," kata Ahmad Rifai.

Ahmad Rifai mengatakan bahwa dia mengikuti apa yang dikatakan guru spiritualnya karena meyakini ada kekuatan lain di luar jangkauan manusia.

"Ini kan urusan melangitkan doa," ujarnya.

Dengan mengikuti arahan guru spiritual, Ahmad Rifai mengaku lebih tenang dalam membuat keputusan di hidupnya, termasuk jika takdir berkehendak lain alias gagal menjadi anggota DPR RI.

"Siap kalah, tentu itu," ujarnya.

Alasan Para Caleg Gunakan Jasa Dukun dan Guru Spiritual

Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan dalam kogika pemilu, kunci kemenangan adalah siapa yang paling banyak dukungan untuk mendapatkan suara saat pencoblosan di TPS.

Oleh karena itu, banyak caleg seharusnya gencar mendekati dan meyakinkan masyarakat bahwa dia adalah orang yang layak untuk dipilih.

"Yang menang pertarungan sejauh mana caleg bekerja, ya itu kuncinya. Bukan doa orang lain. Kalau kuncing doa, ya tidak perlu ada kampanye," ujar Adi Prayitno.

Adi berpendapat bahwa caleg biasanya percaya pada hal-hal supranatural, yakni selalu membawa embel-embel atau pesan agar mendapat pahal dan surga di akhirat. Menurutnya, tidak salah selama produk regulasinya berpihak pada semua kelompok masyarakat.

"Kalau kerja politik ya itu kerja atas dasar science, bukan berdasarkan apa kata dukun atau guru spiritual," ujarnya.***

Sentimen: positif (66.7%)