Sentimen
Negatif (92%)
20 Jan 2024 : 15.42
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Hasanuddin

Punya Kredibilitas di Mata Dunia, Ekonom Beber Efek Domino Jika Sri Mulyani Mundur dari Menteri Keuangan

20 Jan 2024 : 15.42 Views 5

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Punya Kredibilitas di Mata Dunia, Ekonom Beber Efek Domino Jika Sri Mulyani Mundur dari Menteri Keuangan

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diisukan bakal mundur dari Kabinet Indonesia Maju. Jika itu terjadi, ekonom menilai akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi Indonesia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu dinilai punya kredibilitas yang baik di mata dunia. Itu diungkapkan Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Idrus Taba.

“Sri seorang menkeu yang kredibel dimata internasional, terutama World Bank,” kata Idrus kepada fajar.co.id, Sabtu 20 Januari 2024.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas itu mengungkapkan, kabar mundurnya Sri Mulyani bisa dilihat dadi dua perspektif. Pertama, Sei merupakan sosok yang punya integrity dan dignity.

“Dengan mundurnya dia berarti dia sudah sampai pada batas dimana prinsip-prinsi dan nilai yg dipercayainya tidak bisa lagi dikompromikan berhadapan dengan sistem pengelolaan keuangan negara yang serampangan dan sarat dengan intervensi,” jelasnya.

Kedua, Idrus melihatnya isu tersebut muncul adanya arahan terlibat dalam dukungan terhadap salah satu capres atau cawapres dengan mendukung programnya.

“Jika Sri betul-betul jadi mundur, akan dapat berfefek domino pada beberapa menteri lain yang masih "bersih",” terang Idrus.

Tidak sampai di situ, jika ditilik lebih jauh, investasi juga bisa terdampak. Sri yang punya kredibilitas di mata dunia, jika mundur akan membuat investor was-was menanamkan modalnya di Indonesia.

Itu diperparah dengan Pemilihan Umum yang digelar tahun ini. Fimana investor menunggu siapa yang akan menang. Sementara di sisi lain, ekonomi global juga lesu.

“Jadi dengan adanya isu Sri mundur, ibarat pukulan, bertubi-tubi. Kurang bagus bagi pertumbuhan ekonomi kita yang diprediksi cuma akan tumbuh 5,0 -5,2 persen,” tandasnya.

(Arya/Fajar)

Sentimen: negatif (92.8%)