Sentimen
Positif (66%)
19 Jan 2024 : 21.36
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tanjung Priok

Kasus: HAM

Tokoh Terkait

Kenapa HAM Tak Jadi Topik Utama Pilpres 2024? Kalah Pamor oleh Narasi Gemoy

19 Jan 2024 : 21.36 Views 5

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kenapa HAM Tak Jadi Topik Utama Pilpres 2024? Kalah Pamor oleh Narasi Gemoy

PIKIRAN RAKYAT – Aksi Kamisan yang sudah berlangsung selama 17 tahun terakhir, dianggap tidak berhasil membuat HAM menjadi topik utama di tanah air. Padahal, pesta demokrasi lima tahunan sudah di depan mata.

Upaya menuntut penyelesaian kasus-kasus HAM seperti Tragedi Semanggi, Trisakti, Tragedi Mei 1998, Peristiwa Tanjung Priok, dan Peristiwa Talangsari pun tak kunjung usai meski HAM langganan menjadi salah satu tema debat capres dan cawapres.

Apa alasan HAM tidak menjadi topik utama di Indonesia selama Pilpres 2024?

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Multimedia Nusantara, Silvanus Alvin, menilai mayoritas masyarakat Indonesia masih sibuk memenuhi kebutuhan primer, sehingga HAM bukan hal utama. Begitu juga dengan anak muda sekali pun, terutama mereka yang baru bekerja dan menjadi generasi sandwich.

"Alhasil program seperti susu dan makan gratis untuk anak sekolah lebih bisa diterima karena relevan bagi mereka," kata Silvanus dikutip dari BBC News Indonesia.

Alasan lainnya, kebanyakan media pers nasional dikuasa oleh individu yang erat dengan dunia politik.

"Sehingga pesan yang dititikberatkan juga yang lebih condong pada kepentingan mereka," ujarnya.

Keberadaan media yang memproduksi konten politik menghibur juga turut memengaruhi kondisi tersebut.

"Ada pula logika media yang memang mencari pembaca dan penonton yang menimbulkan konten berita lebih berfokus pada politainment," katanya.

Upaya-upaya pegiat media sosial untuk menyuarakan penolakan Prabowo Subianto sebagai presiden imbas rekam jejaknya terhadap HAM pun tertutupi narasi yang menghibur seperti gemoy dan lainnya.

"Gemoy-gemoy memberikan narasi yang mudah dicerna dan mudah menangkap perhatian dan mudah diingat. Terbukti manakala dalam debat capres (Prabowo) diserang, ada kelompok anak muda yang notabene influencer mengunggah diri mereka menangis melihat dia diserang," ujar Silvanus.

Menurutnya, para aktivis HAM dan pegiat media sosial perlu membuat konten yang lebih sederhana dan pendekatan yang snackable agar mudah dipahami masyarakat luas.

17 Tahun Aksi Kamisan

Aksi Kamisan yang dimulai pada tahun 2007 sudah genap berusia 17 tahun. Para aktivitis rutin menggelar aksi ini untuk menuntut pemerintah menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat.

Pada Kamis, 18 Januari 2024, tampak hadir Ibu Maria Katarina Sumarsih yang merupakan ibu korban Tragedi Semanggi I yang terjadi 1998 silam.

Ibu Sumarsih menegaskan bahwa keluarga korban akan terus memperjuangkan tuntutan mereka sampai pemerintah mengusut kebenaran tentang kasus-kasus HAM masa lalu.

"Ini adalah cara kami bertahan untuk berjuang membongkar kebenaran, mencari keadilan, melawan lupa, dan melawan impunitas," kata Ibu Sumarsih.***

Sentimen: positif (66.7%)