Sentimen
Negatif (66%)
19 Jan 2024 : 08.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Kasus: covid-19

Partai Terkait

Penjual Sabun di Solo Jadi Caleg, Tak Merasa Terbatas Meski Penyandang Disabilitas

19 Jan 2024 : 08.00 Views 21

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Penjual Sabun di Solo Jadi Caleg, Tak Merasa Terbatas Meski Penyandang Disabilitas

PIKIRAN RAKYAT - Seorang pembuat dan penjual sabun cuci cair di Kota Solo, Jawa Tengah, menjadi caleg DPRD. Dia adalah Slamet Widodo (44), caleg DPRD Kota Solo dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nomor urut delapan.

Dia seorang penyandang disabilitas tuna daksa sejak lahir. Dua tungkainya layuh dan mengalami skoliosis, kondisi tulang punggung bengkok membentuk huruf S.

Untuk menopang kegiatan sehari-hari, Slamet Widodo selalu mengandalkan alat bantu kursi roda. Sedangkan untuk aktivitas di luar rumah, dia selalu mengendarai sepeda motor roda tiga yang dimodifikasi.

“Saya itu ibaratnya caleg tak bermodal, karena memang miskin,” ucapnya.

Usaha di Tengah Keterbatasan

Slamet Widodo mengatakan, omzet penjualan sabun cuci cairnya kurang lebih Rp200.000 per hari. Sedangkan modal awalnya sekitar Rp60.000.

Lantaran modalnya yang terbatas, dia pun menyiasati kampanyenya dengan cara memberikan sabun cuci gratis. Kemasan botol sabun ditempeli stiker yang memuat fotonya lengkap dengan nomor urut dan logo partai.

Slamet Widodo sering membagikan botol sabun cuci cair itu kepada ibu-ibu yang ditemuinya. Namun untuk mencetak stiker itu, membutuhkan biaya sehingga dirinya tidak mencetak dalam jumlah yang banyak.

“Saya membuat stiker itu setiap mendapatkan keuntungan. Setiap hari saya sisihkan Rp10.000," ujarnya.

"Setelah genap Rp100.000, saya pesankan stiker yang dapat 100 lembar. Nanti kalau ada rejeki lagi, kita cetak lagi,” tutur Slamet Widodo menambahkan.

Sebelum berjualan sabun, dia sempat berjualan teh tarik di salah satu kampus di Solo. Namun, terpaksa tutup sejak pandemi Covid-19 melanda.

Selain akan memperjuangkan hak-hak kesetaran bagi penyandang disabilitas di Solo, Slamet Widodo mengusung program untuk memperjuangkan pembangunan yang merata dan berkeadilan di Kota Solo.

Sementara itu salah satu tetangga, Yanti mengaku telah mengetahui jika Slamet Widodo maju menjadi caleg. Dia pun berharap jika nantinya Slamet Widodo terpilih menjadi anggota legislatif DPRD Kota Solo, dia harus merakyat dan memperjuangkan aspirasi warga.

“Harapannya tetap bisa merakyat lah. Saya harus mendukung dan wajib mencoblos Mas Slamet karena dekat (rumahnya),” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

Partisipasi kelompok miskin dalam hajatan akbar demokrasi diharapkan dapat menginspirasi dan menciptakan kehidupan politik yang inklusif. Bukan hanya dimiliki oleh kelompok berduit, tetapi juga dari kelas menengah ke bawah.***

Sentimen: negatif (66%)