Sentimen
Positif (49%)
17 Jan 2024 : 04.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangerang, Cianjur

Menyoal Eksekusi Lahan GKAI Puncak Cipanas, Ahli Waris Angkat Bicara

17 Jan 2024 : 04.45 Views 10

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Menyoal Eksekusi Lahan GKAI Puncak Cipanas, Ahli Waris Angkat Bicara

CIANJUR, AYOBANDUNG.COM — Rencana eksekusi pihak BPR di Tangerang terhadap lahan satu hektar yang selama 40 tahun dipakai untuk kegiatan peribadatan umat kristiani, karena gara-gara kredit macet oleh salah seorang ahli waris, Doni Panggabean.

Satu dari lima orang ahli waris yang merupakan anak dari Pdt Joni Timbul Panggabean sebagai pemilik lahan sekaligus pendiri Gereja GKAI Puncak-Cipanas, Irene Panggabean mengungkapkan permasalahan ini.

“Sejak bapa kami masih ada, memang lahan seluas satu hektar dipakai untuk kegiatan peribadatan umat kristiani selama 40 tahun,” tutur Irene Panggabean pada ayobandung.com, Senin 15 Januari 2024.

Baca Juga: Tolak Eksekusi Lahan, Jemaat Kristiani GKAI Puncak-Cipanas Datangi PN Cianjur

Sejak meninggalnya Pdt Joni Timbul Panggabean pada tahun 2006 lalu, ungkap Irene Panggabean, ayahnya ingin dimakamkan depan gereja GKAI Puncak-Cipanas.

“Sesuai dengan amanat itulah, pihak keluarga memakamkan ayahnya itu di depan Gereja GKAI,” tuturnya.

Irene Panggabean yang juga sebagai majelis gereja GKAI menuturkan tidak ada gelagat mencurigakan, bahkan disaat menyatakan tanah seluas satu hektar itu dihibahkan pada gereja, semuanya setuju, termasuk Doni Panggabean.

Karena itulah, semenjak sertifikat lahan seluas satu hektar terbagi dalam dua sertifikat berganti menjadi Dono Panggabean.

Baca Juga: Petugas Sortir Surat Suara Pemilu 2024 Belum Dibayar, LSM Cianjur Soroti KPU Cianjur

“Waktu itu, ibu saya dan kelima anak, termasuk saya menyetujui pergantian nama atas nama Doni Panggabean, agar mempermudah pembayaran pajak,” jelasnya.

Ibu dan keempat saudaranya tidak mengetahui jika sertifikat itu diagunkan ke salah satu BPR asal Tangerang dengan pinjaman sekitar Rp6 miliar.

Permasalahan itu diketahui usai ada rencana pengosongan lahan, termasuk bangunan yang digunakan untuk peribadatan umat kristiani.

“Kami keluarga menduga, peminjaman uang itu bukan untuk keperluan Doni saja, tetapi informasinya untuk usaha istrinya Doni,” jelas Irene.

Baca Juga: Uji KIR Gratis, Pemkab Cianjur Ancam Petugas Pungli Dipecat

Keyakinan itu bertambah, usai pihak keluarga mendapat informasi Doni Panggabean bercerai dengan istrinya setelah usahanya bangkrut.

“Kan sudah jelas keyakinan kami, bahkan informasi terbaru, mantan istri Doni sudah menikah secara siri,” ucapnya.

Irene hingga kini masih bisa berkomunikasi dengan Doni Panggabean, bahkan sudah pasrah dengan kondisi saat ini.

“Masih komunikasi, bersama ibu dan semua ahli waris akan mempertahankan lahan untuk peribadatan jemaat GKAI,” tandasnya.

Sentimen: positif (49.2%)