FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD-RI yang juga merupakan akademisi hukum tata negara Prof. Jimly Asshiddiqie bereaksi terkait gonjang-ganjing pemakzulan Presiden Jokowi.

Dia melihat, upaya pemakzulan tersebut merupakan sesuatu yang aneh. Bagaimana tidak, hal itu baru massif digerakkan menjelang detik-detik Pilpres 2024.

"Aneh, satu bulan ke Pemilu kok ada ide pemakzulan Presiden," kata Jimly dalam keterangannya di aplikasi X @JimlyAs (14/1/2024).

Menurut Jimly, meskipun upaya pemakzulan tersebut terus digemakan, namun tidak akan merubah keadaan.

"Ini tidak mungkin," sebutnya.

Kecuali, kata dia, jika isu tersebut dimunculkan untuk mengalihkan perhatian atas ketakutan dan kepanikan Paslon tertentu.

"Kecuali cuma pengalihan perhatian atau karena pendukung Paslon, panik, dan takut kalah," tukasnya.

Dalam hitung-hitungan Jimly, waktu satu bulan tidak akan cukup jika ingin betul-betul memakzulkan Jokowi dari jabatannya.

"Satu bulan ini, mana mungkin dicapai sikap resmi 2 atau 3 anggota DPR dan dapat dukungan 2 atau 3 anggota MPR setelah dari MK," tandasnya.

Mengajak publik untuk menghiraukan isu pemakzulan Presiden Jokowi, Jimly mengatakan, ada baiknya jika hanya menaruh fokus menyukseskan Pemilu.

"Mari fokus saja sukseskan Pemilu," kuncinya.

(Muhsin/fajar)