Sentimen
Negatif (61%)
7 Jan 2024 : 13.54

Anggota TKN Ganjar Mahfud Mendadak Pindah Haluan, Alasannya Bikin Tepok Jidat

7 Jan 2024 : 13.54 Views 13

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Anggota TKN Ganjar Mahfud Mendadak Pindah Haluan, Alasannya Bikin Tepok Jidat

Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan. Keduanya mengaku meninggalkan kubu Ganjar-Mahfud karena tersadarkan dengan visi-misi Prabowo-Gibran.

Kedua pendukung Ganjar-Mahfud itu adalah Wakil Direktur Representatif TPN Ganjar-Mahfud, Zieko CH Odang dan Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Ganjar-Mahfud, Luhut Parlinggoman Siahaan.

Luhut mengaku, telah sadar bahwa pilihan sebelumnya salah. Padahal, sebelumnya, dia sudah mengundurkan diri dari jabatan Ketua KPU Tanjungbalai demi mendukung Ganjar-Mahfud.

"Setelah mundur, saya dipercaya menjadi ketua relawan. Setelah jadi ketua relawan, saya diangkat menjadi Jurkamnas. Nanti bisa dicek di Google itu banyak berita-berita terkait saya. Bahkan banyak kritik-kritik saya sebelumnya kepada pasangan Prabowo-Gibran. Tetapi tersadarkan," kata Luhut dilansir dari Republika.co.id pada Sabtu, 6 Januari 2024.

"Kalau di tim sebelah, tidak ada, bisa dicek. Dan visi misi terkait dengan pemuda yang paling jelas itu adalah pasangan Prabowo-Gibran. Bisa dicek masing-masing visi misi calon itu yang paling utama dan yang paling khusus itu untuk pemberdayaan pemuda ada pada pasangan Prabowo-Gibran," ujarnya.

Zieko pun mengungkapkan hal serupa. Alasannya karena tertarik dengan visi misi Prabowo-Gibran dalam membangun negeri.

"Saya panjang berpikiran untuk pindah ke Prabowo-Gibran ini karena saya melihat sebagai seorang aktivis saya melihat pergerakan di grassroot itu hari ini dan apa yang dilakukan oleh AMPI dan TKN Fanta itu untuk menggalang pemilih muda itu juga sangat mempengaruhi sekali di tingkatan grasroot," katanya.

"Anak-anak muda yang ingin berkontribusi yang ingin membersamai perjuangan Pak Prabowo dan Mas Gibran ini dan tidak ingin terjebak dalam narasi-narasi yang saling menjelekkan, narasi yang hoaks, narasi-narasi yang memecah belah," katanya.

Lebih lanjut, Arief menyampaikan pihaknya akan terus mengedepankan politik yang damai. Pihaknya prihatin jika ada salah satu ketum parpol hingga capres yang meremehkan generasi Milenial.

"Jadi saya kira keprihatinan kita ya kalau ada salah satu ketum tokoh, ketum partai politik yang berbicara 'apa kontribusi milenial?'. Ada juga salah satu capres nyinyir terhadap influencer, yang mana dia masih muda, tapi dianggap pekerjaannya apa," kata Arief.

Sentimen: negatif (61.5%)