Sentimen
Positif (97%)
6 Jan 2024 : 04.29
Informasi Tambahan

Institusi: UNHAN

Kab/Kota: Garut

Kasus: stunting

Cak Imin Slepet Program Prabowo-Gibran: Susunya Enggak Ada, Pasti Impor

6 Jan 2024 : 04.29 Views 7

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Cak Imin Slepet Program Prabowo-Gibran: Susunya Enggak Ada, Pasti Impor

PIKIRAN RAKYAT - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Muhaimin Iskandar menganggap program susu gratis yang digagas pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menguntungkan pengimpor.

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini khawatir susu gratis tersebut justru tak ada, sehingga pengadaannya perlu dilakukan dengan impor.

"Makan gratis itu memang menarik, susu gratis menarik. Itu susunya enggak ada, pasti impor dan menguntungkan orang-orang yang mengimpor," kata dalam diskusi Spelet Imin di Garut pada Kamis, 4 Januari 2024.

Baca Juga: Cak Imin Protes Soal Panelis Debat dari Unhan, Kubu Prabowo Heran

Menurutnya, kebutuhan susu gratis yang mencapai satu juta liter harus diimbangi pula dengan ketersediannya.

"Kalau sekarang susu butuhnya satu juta liter yang tersedia hanya 300 liter, bagaimana kalau enggak impor?" tutur dia.

Maka dari itu, dia ingin mendorong rakyat menjadi peternak guna memastikan pengadaan sekaligus menumbuhkan pendapatan peternakan.

"Susu harus disiapkan, jangan makan gratisnya. Siapkan rakyat beternak supaya sehat, supaya menumbuhkan pendapatan peternakan, makan sehat, baik," katanya.

Antisipasi Sedini Mungkin

Cak Imin menyebut stunting seharusnya diantisipasi sedini mungkin, yakni sejak usia kandung calon ibu dari 0 hingga 9 bulan.

"Stunting itu tumbuh, bukan karena tiba-tiba sudah SD baru stunting, bukan. Stunting itu akibat sejak dalam kandungan sudah tidak dapat asupan makanan yang bergizi, bahkan tidak ada persiapan seorang ibu untuk hampi dengan persiapan yang matang," ujarnya.

Dia pun meminta masyarakat Garut untuk menjaga dan menguatkan pencegahan, salah satunya dengan perencanaan awal dimulai dari pernikahan.

"Kalau sudah SD baru dikasih gizi itu namanya terlambat, maka AMIN tidak mau termasuk dalam orang-orang yang terlambat," tutur dia.***

Sentimen: positif (97.7%)