Anies Minta KPU Tak Main-Main Soal Surat Suara Simulasi 2 Paslon: Buat Apa Diotak-atik?

5 Jan 2024 : 11.18 Views 5

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Anies Minta KPU Tak Main-Main Soal Surat Suara Simulasi 2 Paslon: Buat Apa Diotak-atik?

PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan memprotes contoh surat suara untuk simulasi pencoblosan yang hanya menampilkan dua pasangan calon.

Anies memperingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar tak main-main dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilihan umum. Menurutnya, surat suara dengan dua pasangan calon itu sama saja seperti tidak menghormati rakyat.

"Sudahlah kita tidak usah main-main begini-begini, tunjukan apa adanya," ujar Anies pada Kamis, 4 Januari 2024.

Baca Juga: Ganjar Sentil KPU: Kalau Minta Maaf Terus, Nanti Kredibilitasnya Dipertanyakan

Lebih lanjut, Anies meminta agar tahapan simulasi pencoblosan dilakukan dengan surat suara yang menampilkan tiga pasangan calon.

"Kalau jumlahnya tiga calon ya sebut tiga, kalau delapan ya sebut delapan calon. Buat apa diotak-atik seperti itu, tidak menghormati rakyat," tutur dia.

Diketahui, Pilpres 2024 diikuti oleh tiga kandidat capres dan calon wakil presiden (cawapres) yakni pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin Iskandar, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Human Error

KPU pun buka suara perihal polemik surat suara simulasi dengan dua pasangan calon itu. Komisioner KPU Idham Holik berdalih bahwa hal itu terjadi karena human error atau kesalahan manusia.

"Itu terjadi human error yang tidak disengaja, tidak ada motif lainnya kecuali memang kekhilafan yang terjadi," ucapnya kepada wartawan pada Rabu, 3 Januari 2024.

Idham pun meminta KPU daerah kembali melakukan simulasi pencoblosan dengan surat suara tiruan yang menampilkan tiga pasangan capres-cawapres.

"KPU akan memerintahkan KPU di daerah yang telah melakukan simulasi dengan surat suara dua pasang calon dengan melakukan simulasi kembali dengan minimal tiga pasang calon," katanya.***

Sentimen: negatif (78%)