Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Garut
Kasus: stunting
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Terlambat kalau Sudah SD Baru Dikasih Gizi
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2024/01/04/65960e4e442aa.jpeg)
GARUT, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyindir program pemberian susu gratis Prabowo-Gibran.
Muhaimin menilai pemberian susu dan makan gratis untuk anak-anak usia sekolah terlambat karena stunting hanya bisa dicegah saat bayi di dalam kandungan serta 1.000 hari pertama pascakelahiran.
Hal ini disampaikan pria yang karib disapa Cak Imin itu menanggapi pertanyaan warga terhadap program Cak Imin untuk mengatasi stunting dalam acara “Slepet Imin” di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024).
Cak Imin mengatakan, stunting bukan masalah yang tumbuh tiba-tiba ketika seorang anak sedang berada di tahap sekolah dasar (SD), tetapi sejak dalam kandungan.
“Stunting itu tumbuh, bukan karena tiba-tiba, sudah SD baru stunting, bukan. Stunting itu akibat sejak dalam kandungan sudah tidak mendapatkan asupan makanan yang bergizi, bahkan tidak ada persiapan seorang ibu untuk hamil dengan persiapan yang matang,” kata Cak Imin.
Baca juga: TKN Prabowo-Gibran: 82,9 Juta Warga Baru Dapat Makan Siang-Susu Gratis pada 2029
Cak Imin berpandangan, salah satu solusi untuk mengatasi masalah stunting di wilayah Garut adalah membuat perencanaan perkawinan.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai, perencanaan perkawinan perlu dilakukan agar persiapan untuk mempersiapkan keturunan bisa lebih baik.
“Kalau sudah ngomong keturunan, sebelum pernikahan sudah didesain, perkawinan harus resmi, setelah itu hamil, hamil sudah punya target sembilan bulan,” kata Cak Imin.
“Satu tahun usia anak ditarik mundur sejak 0 bulan di perut itulah usia-usia kritis yang harus dijaga supaya tidak stunting,” ucapnya.
Baca juga: Ironi Program Susu Gratis, tapi 78 Persen Susu RI Masih Impor
Menurut Cak Imin, pemberian susu gratis setelah usia sekolah merupakan upaya terlambat.
Oleh sebab itu, dirinya bersama Anies Baswedan tidak ingin membuat program yang terlambat.
“Kalau sudah SD baru dikasih gizi, itu namanya terlambat, maka Amin tidak mau termasuk dalam orang-orang yang terlambat,” tuturnya.
-. - "-", -. -
Sentimen: positif (49.8%)