Sentimen
Positif (72%)
5 Jan 2024 : 02.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Bekasi, Depok, Brebes, Cirebon, Karawang, Sumedang, Purwakarta

Mengenal Sesar Baribis Segmen Tampomas dan Sesar Cileunyi Tanjungsari, Pemicu Gempa di Sumedang?

5 Jan 2024 : 02.54 Views 10

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Mengenal Sesar Baribis Segmen Tampomas dan Sesar Cileunyi Tanjungsari, Pemicu Gempa di Sumedang?

SUMEDANG, AYOBANDUNG -- Rentetan gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang sejak beberapa hari terakhir kerap dikaitkan dengan keberadaan sesar Baribis Segmen Tampomas dan Sesar Cileunyi Tanjungsari.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyatakan bahwa gempa Sumedang berasal dari sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari lantaran episentrum gempa lebih dekat dengan garis sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum menyimpulkan secara pasti kerena perlu serangkaian kajian mendalam. BMKG berpendapat, bisa saja, rentetan gempa Sumedang berasal dari sesar Baribis Segmen Tampomas, sesar Cileunyi-Tanjungsari, atau bahkan sesar aktif yang belum terindentifikasi.

"Masih perlu kaji lebih lanjut, apakah gempa diakibatkan sesar Cileunyi-Tanjungsari atau sesar Baribis Segmen Tampomas atau sesar lainnya belum diketahui. Karena kalau dilihat dari lokasi gempa, dia berada di tengah-tengah antara sesar Baribis Segmen Tampomas dan Sesar Cileunyi-Tanjungsari," kata Koodinator Data dan Informasi Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Virga Librian.

Diketahui, Sumedang diguncang sedikitnya lima kali gempa dengan kekuatan antara 2-4,8 magnitudo, pada Minggu 31 Desember 2023. Pertama kali tercatat pada pukul 14.35 WIB, lalu 15.35 WIB dan 20.34 WIB. Gempa yang ketiga berkekuatan paling besar yakni magnitudo 4,8. Setelah itu, gempa kembali terjadi sekira pukul 23.00 WIB dan 03.45 WIB senin dini hari.

Virga menjelaskan dari 5 titik koordinat episentrum gempa seluruh berada di masing-masing ujung garis sesar. Yakni ujung Timur Sesar Cileunyi-Tanjungsari dan ujung Selatan ujung sesar Baribis Segmen Tampomas. Jika ditarik jarak, memang lebih dekat ke Sesar Cileunyi-Tanjungsari tapi lokasi saja tidak cukup

Baca Juga: Bey Macmudin Harap Masyarakat Tidak Langsung Berasumsi Gempa Sumedang Akibat Sesar Tampomas

BMKG perlu melakukan survei lapangan untuk melihat singkapan permukaan, memastikan ketepatan kordinat gempa, melakukan uji paritan, hingga kajian dengan berbagai metode geologi sebelum menarik kesimpulan pasti sesar pemicu gempa di Sumedang.

"Kalau di titik gempa 4,8 magnitudo jarak ke sesar Cileunyi-Tanjungsari tepat diujung segmen timur sekitar 3,98 kilometer, sedangkan jarak episentrum gempa ke ujung selatan garis sesar Baribis Segmen Tampomas sekitar 6,32 kilometer. Memang relatif lebih dekat dengan Cileunyi-Tanjungsari," papar Virga.

"Jadi kita belum bisa pastikan karena letaknya tepat di antara dua sesar. Mungkin bisa pula, Sesar Cileunyi-Tanjungsari dan Baribis Segmen Tampomas ini ternyata tak terputus, tapi tersambung. Makannya perlu kajian lagi, apakah terhubung atau tidak," tambahnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyatakan bahwa gempa Sumedang berasal dari sesar aktif (Ayobandung.com/Kavin Faza)

Lantas apa itu sesar Cileunyi-Tanjungsari dan Baribis Segmen Tampomas? Berikut ulasannya.

Sesar Cileunyi-Tanjungsari

Penyelidik Bumi Madya di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Supartoyo mengatakan sesar Cileunyi-Tanjungsari terletak di bagian timur laut Cekungan Bandung dan secara administratif terletak di Kabupaten Bandung dan Sumedang.

Sesar ini memotong satuan batuan gunungapi tua, gunungapi muda dan endapan danau Bandung. Sesar Cileunyi-Tanjungsari terbagi menjadi dua segmen yaitu segmen barat dengan panjang 6,69 kilometer dan berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo maksimum 6,08 Mw serta segmen timur dengan panjang 11,28 km dan berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan magnitudo maksimum 6,3 Mw.

"Analisis morfotektonik memperlihatkan adanya seretan morfologi dan pergeseran mengiri berkisar antara 214 m – 533 m. Sesar Cileunyi- Tanjungsari mempunyai nilai laju geser sekitar 0,19 –0,48 mm per tahun," papar Supartoyo.

Jarak terdekat antara kedua sesar tersebut adalah 475 m. Apabila kedua segmen tersebut digabung, maka panjang sesar Cileunyi- Tanjungsari adalah 16,36 kilometer. Berdasarkan persamaan dari Wells dan Coppersmith (1994) untuk menghitung magnitudo maksimum dengan parameter panjang sesar, maka diperoleh nilai magnitudo maksimum Sesar Cileunyi Tanjungsari segmen barat, 6,08 Mw, Sesar Cileunyi Tanjungsari segmen timur 6,34 Mw dan Sesar Cileunyi Tanjungsari total 6,5 Mw.

"Badan Geologi mencatat wilayah Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972, sedangkan kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km," jelasnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyatakan bahwa gempa Sumedang berasal dari sesar aktif (Ayobandung.com/Kavin Faza)

PVMBG mengimbau asyarakat tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.

"Bangunan di Kabupaten Sumedang harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi," tandasnya.

Sesar Baribis Segmen Tampomas

Sesar Baribis adalah Sesar aktif yang membentang dari timur hingga barat Pulau Jawa Sesar Baribis merupakan sesar terpanjang di Pulau Jawa. Sesar ini melintasi sisi barat Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Depok, Jakarta, hingga Tengerang Banten.

Berdasarkan Buku Pusat Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017, sesar Baribis merupakan salah satu sesar yang memanjang dari arah timur ke barat di wilayah Jawa Barat. Berdasarkan hasil penelitian Marliyani tahun 2016, yang kemudian diadopsi oleh Pokja Geologi Nasional, Sesar Baribis merupakan zona sesar yang terdiri atas beberapa segmen yang memiliki mekanisme sesar yang berbeda antar segmen.

Beberapa segmen sesar Baribis yakni segmen Subang, segmen Cirebon, segmen Brebes. Tiga segmen ini merupakan segmen Sesar Baribis dengan mekanisme sesar naik. Salah satu segmen sesar Baribis mempunyai mekanisme sesar geser yakni segmen Ciremai.

Sedang, sesar Baribis Segmen Tampomas merupakan segmen Sesar Baribis dengan mekanisme sesar normal. Memiliki potensi kekuatan maksimum gempa magnitudo 6,5.

"Kalau Baribis segmen tampomas di buku Pusgen tidak dijelaskan secara spesifik. Tiap segmen memiliki potensi maksimum gempa berbeda-beda. Untuk Baribis segmen Tampomas memiliki potensi maksimum gempa magnitudo 6,5," jelas Virga.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyatakan bahwa gempa Sumedang berasal dari sesar aktif (Ayobandung.com/Kavin Faza)

Berbeda dengan segmentasi zona Sesar Baribis yang diajukan oleh Pokja Geologi, penilitian Koulali dan kawan-kawan tahun tahun 2016, menerangkan bahwa Sesar Baribis merupakan sesar tunggal yang memanjang hingga wilayah barat Pulau Jawa dan merupakan sistem yang sama dengan Sesar Kendeng yang memanjang dari wilayah Jawa Timur hingga Jawa Tengah dengan mekanisme sesar naik.

"Jadi dalam buku Pusat Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017 pun masih sangat minim keterangan soal segmen tampomas ini. Misalnya soal sejarah kegempaan, dan lainnya. Jadi perlu diteliti lebih lanjut lagi," tandasnya.***

Sentimen: positif (72.7%)