LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Gempa Bumi yang melanda Kabupaten Sumedang dan sekitarnya kini sedang banyak diperbincangkan.

Pasalnya, selain pada malam pergantian tahun baru, baru-baru Kabupaten Sumedang kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 4.4 magnitudo (M).

Berdasarkan hasil laporan BMKG, gempa bumi yang terjadi pada hari Senin (1/1/2023) pukul 20:46 WIB itu berpusat di 4 kilometer arah timur laut Kabupaten Sumedang.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil kesimpulan analisis yang dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi tektonik dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang menghubungkan Cileunyi sampai Tanjungsari (sesar Cileunyi – Tanjungsari).

Namun beruntungnya meski sudah terjadi beberapa kali, tidak berpotensi menimbulkan Tsunami lantaran berpusat di daratan.

Menanggapi aktivitas pergerakan sesar Cileunyi – Tanjungsari yang diduga menjadi penyebab munculnya Gempa, Muhammad Wafid, selaku Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat bicara.

Baca Juga: PT Taspen Beberkan Alasan Gaji Pensiunan PNS, TNI, dan Polri Belum Naik pada Awal Januari 2024!

Menurutnya, kini wilayah Kabupaten Sumedang sudah termasuk dalam kawasan rawan bencana.

Atas dasar itu, kepada warga yang pemukimanya terdapat kerusakan akibat guncangan gempa diharapkan segera mengungsi.

Sesuai dengan arahan yang diberikan oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) setempat.

“Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan petugas BPBD setempat,” kata Wafid dikutip dari situs esdm.go.id, Selasa, 1 Desember 2024.

Selain itu, sehubungan Kabupaten Sumedang sudah termasuk ke dalam kawasan rawan terjadinya gempa.

Ia meminta kepada masyarakat atau warga yang ingin membangun rumah, supaya menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa.

“Karena wilayah Kabupaten Sumedang tergolong rawan gempa bumi harus ditingkatkan upaya mitigasi gempa bumi dan jika ingin membangun di Kabupaten Sumedang harus menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa guna menghindari risiko kerusakan akibat guncangan gempa,” pungkasnya.***