Usai Insiden Pengeroyokan Relawan di Boyolali, Ganjar Minta Pendukungnya Tertib Ikuti Aturan
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2024/01/01/659205711b681.jpg)
BOYOLALI, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta para pendukungnya tertib dan mengikuti aturan saat memeriahkan acara kampanye.
Hal ini dia sampaikan usai menjenguk dua orang relawan korban dugaan pengeroyokan oleh oknum TNI di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Minggu (31/12/2023) malam.
Adapun dugaan pengeroyokan itu terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, pada Sabtu (30/12/2023).
Pengeroyokan terjadi usai para TNI diduga terganggu karena relawan melakukan konvoi motor berknalpot brong.
Baca juga: Ganjar Tanggung Seluruh Biaya RS Relawan Korban Dugaan Pengeroyokan Oknum TNI di Boyolali
Diketahui, para relawan itu sempat memeriahkan acara kampanye Ganjar di Boyolali sejak pagi, kemarin.
"Saya datang ke sini sebagai bentuk pertanggungjawaban karena dia pendukung saya. Tapi saya juga mengingatkan pada pendukung saya, untuk semuanya tertib mengikuti seluruh aturan," kata Ganjar usai menjenguk, Minggu.
Ganjar menyampaikan, pengeroyokan terjadi secara tiba-tiba tanpa ada peringatan sebelumnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini membantah ada komunikasi dua pihak antara oknum TNI dan relawan yang menjadi korban pengeroyokan sebelum peristiwa pemukulan terjadi.
Berdasarkan keterangan yang dia terima, salah satu relawan dipukul secara mendadak ketika berhenti di lampu merah.
"Ceritanya kemarin memang lagi geber-geber. Justru cerita yang saya dengar katanya ada komunikasi dua hulu. Enggak ada kalau itu. Jadi itu cerita lewat saja. Dia berhenti dipukul. Gitu saja, tanpa peringatan," tutur dia.
Baca juga: Ganjar Jenguk Relawan Korban Dugaan Pengeroyokan Oknum TNI di Boyolali
Ganjar menyampaikan, cerita serupa juga dia dapat ketika menjenguk salah satu relawan yang terbaring di rumah sakit, semalam.
Relawan itu bercerita pemukulan terjadi di lampu merah. Bahkan relawan tersebut sempat ditarik ke dalam lingkungan markas oleh oknum TNI.
"Jadi tidak ada komunikasi sebelumnya. Karena saya ikuti ceritanya, katanya diperingatkan (sebelum dipukuli), enggak ada itu. Kalau dari korban, enggak ada. Jadi saya ingin luruskan biar enggak ada (cerita yang) bengkok-bengkok," tutur dia.
Lebih lanjut Ganjar menyatakan, pihaknya akan menanggung seluruh biaya rumah sakit korban.
Terkait masalah hukumnya, dia berharap oknum tersebut dapat diadili sesuai ketentuan yang berlaku.
Sentimen: negatif (99.5%)