Sentimen
Negatif (97%)
1 Jan 2024 : 10.40

Meratap Hak Anak di Tengah Kegaduhan Politik 2024

1 Jan 2024 : 10.40 Views 5

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Meratap Hak Anak di Tengah Kegaduhan Politik 2024

RAPOR pendidikan Indonesia 2023 memperlihatkan capaian karakter murid di setiap jenjang pendidikan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Jenjang SD/sederajat naik 0,91, SMP/sederajat naik 1,73, dan SMA sederajat naik naik 0,91. Karakter murid Indonesia dikategorikan dengan nilai 'baik'.

Bagian dari hasil Asesmen Nasional ini memang patut disyukuri. Namun, jangan sampai membuat kita – terutama para pemimpin negeri – lupa masih banyak kondisi yang harus diperbaiki.

Di balik nilai-nilai baik dari publikasi tersebut, masih banyak tragedi yang memilukan hadir di tengah kita. Tragedi yang menunjukkan masih besarnya tantangan pendidikan hari ini untuk memperkuat nilai-nilai etik pada peserta didik yang di antaranya adalah anak-anak kita sendiri.

Sesuai eranya, degradasi moral generasi zaman kini juga sangat terlihat mencuat di jagat media sosial. Banyak konten-konten bablas berseliweran. Tidak sedikit kata-kata kotor menghiasi caption dan kolom-kolom komentar.

Microsoft melalui Digital Civility Index (DCI) sampai menempatkan netizen Indonesia dalam kategori tidak sopan.

Meskipun katanya secara mayoritas ketidaksopanan tersebut merupakan kontribusi para pengguna dewasa, namun banyaknya netizen usia anak sekaligus kelekatan anak dengan dunia maya tetap tidak bisa diabaikan.

Kondisi ini juga menunjukkan ada peran orang dewasa yang secara perlahan melakukan transfer ketidaksopanan itu.

Hingga akhirnya jejak-jejak digital itu menjadi panduan hidup mereka dalam berinteraksi, termasuk interaksinya di media sosial. Apa lagi ketika jejak-jejak digital itu bersumber dari tokoh-tokoh publik yang di antaranya adalah panutan mereka.

Ditambah lagi dengan kondisi saat ini, situasi yang bermula sejak musim kampanye tiba. Tepatnya musim kampanye dalam menyongsong Pilpres 2024.

Kita jangan menutup mata perseteruan antarpendukung pasangan mulai semakin tak terbendung. Dengan kenyataan ini, jangan sampai kita menutup hati dengan berdalih bahwa segala perseteruan yang memunculkan kegaduhan hanyalah canda-canda politik semata.

Sungguh hari-hari kita sepertinya sedang menuju pada suatu kondisi yang sangat ‘membangongkan’.

Mengapa? Di saat para guru di sekolah dituntut untuk berjibaku memperkuat karakter murid-muridnya, di pentas politik selalu hadir ‘canda-canda’ yang tidak etis.

Di saat para orangtua berkutat mengajari anak-anaknya untuk belajar mentaati aturan-aturan kehidupan, para penduduk paslon selalu menunjukkan akrobatnya di setiap pentas debat pilpres — yang selalu membuat para moderator berkata “harap tenang, harap tenang, dan harap tenang…”

Nah, semoga saja para elite politik dengan pendukungnya masing-masing membuat resolusi agar tahun 2024 tidak ada lagi canda-canda politik yang tidak etis, tidak akan lagi saling menjatuhkan nama baik, dan tidak lagi saling sikut hanya demi meraih kursi kekuasaan yang sebenarnya membutuhkan pertanggungjawaban kepada sang pencipta itu.

Sentimen: negatif (97.7%)