AYOBANDUNG -- Apakah Rohingya jahat? Pertanyaan itu sering menjadi tanda tanya setiap orang, terlebih saat ini ada banyak sekali pengungsi Rohingya berdatangan ke Indonesia.

Sederet daftar kasus Rohingya pun mulai banyak dicari. Setidaknya sampai tanggal 29 Desember 2023 tercatat bahwa kedatangan Rohingya di Aceh mencapai 1.608 orang.

Hal itu membuat masyarakat resah dan mulai mempertanyakan apakah Rohingya jahat? Sebab sebelumnya masyarakat setempat telah menolak kedatangan pengungsi.

Rohingya merupakan kelompok etnis yang minoritas beragama muslim dan tinggal di negara Myanmar yang mayoritas beragama Buddha.

Konflik yang terjadi pada Rohingya dan Myanmar bukanlah konflik antara etnis biasa, melainkan sudah masuk dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), yang terjadi sejak tahun 1991 sampai sekarang.

Keberadaan Rohingya ini tidak disukai oleh penduduk Rakhine yang mayoritas memeluk agama Buddha, sampai kebencian terhadap suku Rohingya pun meluas di Myanmar.

Baca Juga: Ternyata Bukan Indonesia yang Jadi Tujuan Pengungsi Rohingya, Nekat Berlayar Demi Bekerja di Wilayah Ini

Pada tahun 1982, Pemerintah Myanmar menerbitkan Undang-Undang Kewarganegaraan, dan etnis Rohingya tidak dimasukkan dalam ras nasional Myanmar.

Akibatnya kelompok etnis Rohingya di Myanmar menjadi populasi tanpa ada kewarganegaraan, dan mereka tidak mempunyai hak dasar dan perlindungan.

UNHCR juga menyebutkan bahwa kehidupan Rohingya selama puluhan tahun ini mengalami diskriminasi, kekerasan, serta persekusi di Myanmar.

Maka etnis Rohingya pun mencari perlindungan ke sejumlah negara, contohnya seperti negara Bangladesh yang menjadi tempat penampungan terbanyak, yaitu sampai 967.842 pengungsi Rohingya.

Selain Bangladesh, negara lain yang menjadi tempat tujuan pengungsian Rohingya adalah Malaysia, Thailand, India, dan juga Indonesia.

Apakah orang Rohingya jahat?

Baca Juga: Kapal Pengungsi Rohingya Tak Ada Mesin dan Sistem Penerangan tapi Kok Bisa ke Indonesia, Dugaan TPPO Terendus Jokowi

Penindasan yang terjadi terhadap kelompok Rohingya di Myanmar membuat orang-orang bertanya apakah Rohingya jahat.

Beberapa orang berpendapat bahwa kasus yang terjadi terhadap Rohingya di Myanmar disebabkan karena agama.

Namun Kepala bidang penelitian di South Asia Democratic Forum, Siegfried O Wolf, menyebutkan bahwa konflik tesebut lebih bersifat politis dan ekonomis.

Pendudukan Rohingya yang menganut agama Muslim ini tinggal di negara Myanmar bagian Rakhine, yang mana mayoitas penduduk di sana adalah Buddha.

Wilayah Rakhine ini dikenal akan kekayaan sumber daya alam, namun hal itu menjadi timpang saat tingkat kemiskinan di wilayah itu juga tinggi.

Warga Rakhine menganggap bahwa etnis Rohingya ini sebagai saingan tambahan dan juga ancaman untuk identitas mereka.

Baca Juga: Warga Indonesia Ternyata Berhak Mengusir Pengungsi Rohingya Menurut Hukum Internasional, Tapi Terhalang Diplomasi Ini

Warga Rakhine mereasa bahwa mereka didiskriminasi secara budaya, disingkirkan secara politis, dan tereksploitas secara ekonomi oleh pemerintah pusat.

Keberadaan Rohingya dianggap menjadi saingan dalam mencari pekerjaan oleh warga Rakhine, dan hal itulah yang menyebabkan konflik senjata antara keduanya.

Warga Rakhine merasa jika Rohingya sudah mengkhianati mereka, karena tidak memberi suara untuk partai politik mayoritas penduduk setempat.

Konflik itu semakin diperburuk oleh sikap pemerintah Myanmar yang mendukung kelompokl fundamentalis Buddha.

Daftar kasus Rohingya antara lain :

1. Status mereka yang berbeda, dan dianggap sebagai imigran ilegal di Myanmar.

2. Rohingya dianggap buykan kelompok etnis Myanmar, dan kewarganegaraannya tidak diakui.

Baca Juga: Buntut Ditolak dan Diangkut Paksa Mahasiswa Aceh, Mahfud MD Bawa Pengungsi Rohingya ke 2 Tempat Aman Ini

3. Diskriminasi budaya oleh pemerintah, dan Rohingya disebut sebagai Muslim Burma atau Bengal dan Muslim Arakan.

4. Ketimpangan sosial, agama, superioritas etnis, dan juga kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah mengandung unsur etnisitas.

Demikian informasi kami sampaikan mengenai apakah Rohingya jahat, dan apa saja daftar kasus Rohingya sampai akhirnya masuk ke Indonesia.