Mahasiswa Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya di BMA, Mahfud MD Sindir Peristiwa 2004: Dunia Pernah Beri Solidaritas
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Mahfud MD bertindak dan kembali memberikan perhatiannya kepada para pengungsi Rohingya yang tinggal di Aceh.
Pasca melihat dan mendengar kabar para pengungsi Rohingya diusir dan diangkut paksa oleh mahasiswa Aceh, Mahfud MD pun merasa tidak terima.
Dalam hal ini, Mahfud MD lebih mengutamakan ikatan kemanusiaan, namun sebenarnya Indonesia tak memiliki ikatan tanggung jawab atas pengungsi Rohingya di Aceh ini.
Baca Juga: Apakah Rohingya Jahat? Ini Daftar Kasus Rohingya sampai Mengungsi ke Indonesia
Dengan begitu, cawapres 2024 nomor urut 3 ini langsung bertindak dan mengambil keputusan pasti.
Dimana para pengungsi kini ditempatkan di 2 tempat berbeda.
Pertama, ada yang ditempatkan di Yayasan Aceh dan sebagian lagi di gedung Palang Merah Indonesia (PMI).
Kedua tempat tersebut disebutnya, lebih aman dan terjamin untuk para pengungsi Rohingya.
Baca Juga: Buntut Ditolak dan Diangkut Paksa Mahasiswa Aceh, Mahfud MD Bawa Pengungsi Rohingya ke 2 Tempat Aman Ini
Bahkan Mahfud MD pun telah berkoordinasi dengan Jusuf Kalla, sehingga sudah terkonfirmasi dengan benar.
Selain itu, pemerintah melalui cawapres 2024 ini telah memerintahkan para tenaga keamanan untuk menjaga dan mengawasi pengungsi Rohingya di PMI dan yayasan Aceh.
Jadi setelah unjuk rasa atas penolakan dan pengangkutan paksa oleh mahasiswa di Aceh, Mahfud MD, langsung membuat keputusan hingga mengingatkan sebuah kejadian berkaitan dengan Aceh.
kejadian yang disebutkan Mahfud MD itu untuk mengingatkan semua warga Aceh khususnya supaya bisa menerima sementara para pengungsi Rohingya.
Baca Juga: Diusir Paksa Mahasiswa, Kemenkumham Sebut Pengungsi Rohingya Tak Bisa Dipindahkan dari Aceh karena Hal Ini
Jadi, Menkopolhukam RI Mahfud MD setelah menanggapi aksi mahasiswa Aceh yang mengusir paksa pengungsi Rohingya, dirinya juga menyinggung peristiwa tsunami Aceh yang terjadi 2004 lalu.
Berdasarkan keterangan Mahfud, pada saat Aceh dilanda bencana tsunami, kala itu banyak negara berbondong-bondong menyalurkan bantuan dan solidaritas nya.
Dengan begitu, tak ada salahnya masyarakat setempat menerima sementara dan bersedia untuk membantu pengungsi Rohingya ini memberikan penampungan yang aman.
Tentunya bersifat sementara tak akan selamanya.
Karena seperti diketahui, banyak pihak yang saat ini menolak dan menyinggung pemerintah tak prioritaskan rakyat sendiri dimana masih banyak yang hidup susah.
Meski begitu, Mahfud MD sangat mengutamakan ikatan kemanusiaan.
Baca Juga: Diusir Paksa Mahasiswa, Pakar Hukum Internasional Nilai Pemerintah Lambat Tangani Pengungsi Rohingya, Karena Ini
Karena pada dasarnya Mahfud juga tahu betul bahwa Indonesia ini tak memiliki ikatan internasional terkait penampungan pengungsi Rohingya ini.
Jadi, pada saat Aceh dulu terserang Tsunami banyak dunia, dari berbagai penjuru dunia datang menolong, maka Mahfud MD sindir kenapa sekarang tidak mau menolong.
Seperti disampaikan, bahwa Indonesia sebenarnya tak terikat dengan konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang pengungsi.
Selain Mahfud MD, Kini, usai aksi pengusiran mahasiswa itu, Kemenkopolhukam pun telah mencarikan tempat aman supaya pengungsi Rohingya itu bisa dievakuasi.
Namun Mahfud telah menempatkan pengungsi Rohingya di gedung PMI dan gedung Yayasan Aceh.
Sentimen: negatif (66.5%)