28 Desember 2023 13:28 WIB

Mahfud sebut rakyat Indonesia tidak bisa membiarkan orang yang diusir negaranya dengan hidup terkatung-katung.

Mahfud Md (Instagram/@mohmahfudmd)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menkopolhukam Mahfud MD buka suara terkait aksi mahasiswa yang mengusir paksa pengungsi Rohingnya di Aceh pada Rabu (27/12/2023).

Mahfud mengingatkan publik terkait bantuan yang datang dari berbagai penjuru dunia saat Aceh mengalami tsunami hebat pada 2004 silam.

"Aceh dulu terserang Tsunami berbagai dunia, manusia dari berbagai penjuru dunia datang menolong, masak sekarang tidak mau nolong, kan begitu, ya kita tolong," kata Mahfud di Buduran, Sidoarjo, Kamis (28/12/2023).

Tak Hanya Pinjol dan Judi Online, Gibran Sebut Pencurian Data Juga Perlu Diwaspadai

Mahfud mengatakan bahwa Indonesia tidak terikat dengan PBB terkait pengungsi Rohingnya. Namun Indonesia, kata dia, terikat dengan sikap kemanusiaan.

"Kita sendiri tidak terikat dengan konferensi PBB tentang pengungsi yang kemudian membentuk UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) komisi tinggi PBB tentang pengungsi, kita tidak terikat dengan itu. Tapi kita punya ikatan lain yaitu kemanusiaan," ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa membiarkan orang yang diusir negaranya dengan hidup terkatung-katung.

Pemerintah, kata dia, tengah menyiapkan tempat sementara untuk menampung pengungsi Rohingnya.

"Orang kalau diusir tidak bisa pulang ke negerinya daripada terkatung-katung, lalu kita tampung dulu sementara. Nanti dikembalikan melalui PBB, karena yang punya aturan PBB," tutupnya.

Sebut Pembangunan IKN Masih Dibiayai APBN, Mahfud: Sebenarnya Mengundang Investor