LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Masalah IKN yang turut dibahas dalam debat Cawapres 2024 menyita perhatian publik, termasuk mantan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, tengah melakukan evaluasi menyeluruh terkait proyek strategis Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pada tahap ini, Cak Imin lebih condong ke arah pembangunan 40 kota baru yang setara dengan Jakarta daripada melanjutkan proyek IKN.

Alasan di balik pergeseran prioritas ini mencuat dalam pernyataan Cak Imin yang menegaskan perlunya fokus pada skala prioritas yang mendesak.

Cak Imin mengungkapkan bahwa awalnya, ia dan partainya, yang saat itu tergabung dalam koalisi Kabinet Indonesia Maju (KIM), mendukung megaproyek IKN yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo.

Namun, perubahan sikap ini terjadi seiring waktu, di mana kondisi politik Cak Imin tidak lagi sejalan dengan pemerintah, dan ia menyatakan bahwa proyek IKN saat ini sepi peminat investor.

Cak Imin menjelaskan bahwa dalam konteks kondisi daerah seperti Banjarmasin dan Balikpapan yang mengalami kekurangan air dan infrastruktur jalan yang rusak.

Selain itu, ada juga Pontianak yang membutuhkan penanganan, pembangunan 40 kota baru dinilai sebagai prioritas yang lebih mendesak daripada melanjutkan proyek IKN.

Dalam pertemuan silaturahmi bersama Alumni Ponpes Lirboyo di Kabupaten Semarang, Cak Imin mengatakan bahwa alokasi dana untuk daerah-daerah tersebut relatif kecil jika dibandingkan dengan anggaran yang diperlukan untuk IKN.

Baca Juga: Curhatan Seorang Pria Menyesal Memberikan Donasi untuk Pengungsi Rohingya hingga Ingin Berhenti karena Ini

Namun, Cak Imin juga mengakui bahwa awalnya dukungannya terhadap IKN lebih bersifat keterpaksaan, terutama karena partainya terlibat dalam pembuatan undang-undang terkait proyek ini.

Tetapi, di tengah kurangnya minat investor dan ketidaksesuaian dengan harapan investasi besar, Cak Imin menyatakan perlunya evaluasi terus-menerus untuk mencari solusi terbaik terkait pembangunan IKN.

Pernyataan Cak Imin pun langsung mendapat respons dari Kurator Pembangunan IKN, Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menanggapi Cak Imin dengan menyampaikan bahwa IKN sedang aktif membangun lebih dari 30 proyek swasta, dengan total nilai investasi mencapai lebih dari Rp40 triliun.

Ia menyebutkan progres proyek, termasuk ground breaking untuk 3 rumah sakit swasta, hotel bintang 5 dan 3, apartemen, perkantoran, superblok, dan Mal Pakuwon.

"Jadi tidak benar jika tidak ada investor satu pun yang membangun di IKN sekarang," tulis lelaki yang akrab  Kang Emil, pada Instagram miliknya, beberapa waktu lalu.

Tak cuma Ridwan Kamil, Gibran Rakabuming Raka, calon Wakil Presiden Prabowo, juga memberikan tanggapannya terhadap perkataan Cak Imin.

Gibran menyatakan keheranannya terkait rencana Cak Imin untuk membangun 40 kota baru selevel dengan Jakarta, sementara ia menolak melanjutkan proyek IKN.

Gibran menekankan pentingnya pengembangan transportasi umum yang nyaman dan inklusif dalam konteks pembangunan perkotaan.***