Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Palangkaraya
Kasus: covid-19, Kemacetan
Tokoh Terkait
Jawab Kemungkinan Jakarta Terlantar, Ridwan Kamil: IKN Sebagai Solusi Kemacetan dan Polusi Jakarta
Ayobandung.com
Jenis Media: Nasional

AYOBANDUNG.COM - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menjadi sorotan dalam berbagai diskusi terkait permasalahan Jakarta.
Namun, menurut Kurator IKN, Ridwan Kamil, hal ini tidak berarti Jakarta akan terlantar.
Sebaliknya, pindahnya status ibu kota membawa dampak positif yang mampu mengurangi beban Jakarta.
"Dengan pindah ke IKN memang tidak menyelesaikan 100 persen, tetapi ibarat kalau kita nahan beban pakai tas ransel, ini kilogram berat kita sudah agak berkurang dengan konsep IKN, walaupun beban beratnya masih ada sebagaimana sebuah kota megapolitan," ungkap Ridwan Kamil di Media Center Indonesia Maju, Jakarta.
Ridwan Kamil, yang ditunjuk sebagai kurator dan pengawas arsitektur bangunan di IKN oleh Presiden Joko Widodo, menyatakan bahwa terobosan ini adalah sebuah solusi bagi Jakarta.
Baca Juga: Pembahasan Pemindahan Ibu Kota Sudah Ada Sejak Zaman Soekarno, Ridwan Kamil Bongkar Alasan Jonggol hingga Palangkaraya Gagal Jadi Ibu Kota Baru
Pemindahan Ibu Kota dapat membantu menangani kemacetan, polusi, dan ketimpangan yang selama ini menjadi beban bagi ibu kota.
"Supaya tidak polusi, tidak macet? Kalau saya, ya usulkan WFH (work from home) itu dipermanenkan untuk industri-industri tertentu. Jangan pas Covid-19 kita bisa WFH," tambah Ridwan Kamil dikutip dari Republika.
Pindahnya Ibu Kota juga dianggap sebagai gagasan besar yang membawa manfaat bagi Jakarta.
Aset-aset yang ditinggalkan di Jakarta, menurut Kementerian Keuangan, mencapai Rp 1.600 triliun, sementara Rp 300 triliun siap untuk dikonversi.
Gedung-gedung kementerian yang kosong juga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan warga, seperti hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau ruang terbuka hijau.
"Bayangkan di Monas tiba-tiba jadi pedestrian gitu ya, gedung-gedung kementerian tiba-tiba ada yang jadi RTH, museum, mengurangi beban banyak sekali," lanjut Ridwan.
Baca Juga: Resmi Naik 8 Persen, Nominal Gaji PPPK Justru Jauh Lebih Besar Dibanding PNS di Tahun 2024
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menegaskan bahwa Jakarta akan mendapat banyak manfaat dari pengurangan beban yang diakibatkan oleh pemindahan IKN.
Dia juga menekankan pentingnya dukungan dari semua pihak untuk merealisasikan pembangunan IKN, yang sebenarnya sudah menjadi gagasan sejak zaman kolonial.
"IKN ini bukan ide Pak Jokowi yang sering orang salah kira, sudah ada zaman kolonial namun gagal, sudah jadi idenya Bung Karno di Palangkaraya, sudah menjadi IKN-nya Pak Harto ada SK-nya di Jonggol, dan takdirnya di zaman Pak Jokowi. Jadi jangan dibahas lagi kenapa-kenapa, bayinya sudah lahir, sudah jadi UU jadi tidak bisa dibalikkan. Kita sukseskan IKN, silakan kritisi tapi dalam konteks membersamai," tandasnya.
Pemindahan Ibu Kota Nusantara menjadi sebuah perjalanan yang telah melalui berbagai tahap sejarah, dan saat ini, menjadi tugas bersama untuk mendukung terwujudnya gagasan besar ini, tidak hanya untuk masa kini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih baik.***
Sentimen: negatif (92.8%)