Sentimen
Negatif (98%)
23 Des 2023 : 15.19
Informasi Tambahan

Institusi: UNPAD

Partai Terkait

Ada yang Terlalu Percaya Diri, Ada yang Hati-hati

23 Des 2023 : 15.19 Views 24

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Ada yang Terlalu Percaya Diri, Ada yang Hati-hati

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Kunto Adi Wibowo menilai, tiga calon wakil presiden (cawapres) punya keunggulan dan kelemahan masing-masing saat tampil di debat cawapres, Jumat (22/12/2023).

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, misalnya, dinilai terlalu percaya diri atau overconfidence.

Menurut Kunto, Cak Imin, demikian sapaan akrab Muhaimin, berusaha terlihat santai dengan candaan-candaan dan istilah “slepet” yang berulang kali ia ucapkan. Tetapi, Imin tak mampu mencairkan suasana.

“Menurut saya, Cak Imin lebih cenderung overconfidence. Dia selalu pakai ‘slepetan’ yang akhirnya jadi garing,” kata Kunto kepada Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).

Kunto berpendapat, beberapa pernyataan Muhaimin cenderung kontroversial dan kontradiktif satu sama lain.

Baca juga: Analisa Public Speaking Debat Perdana Cawapres

Sebagai contoh, ketika menyinggung soal rencana penerapan wealth tax atau pajak kekayaan. Gagasan ini sebenarnya berpotensi menyenangkan masyarakat kelas menengah dan bawah.

Namun, pada saat bersamaan, Muhaimin justru memuji omnibus law Cipta Kerja yang sejak dulu mendapat penolakan masif dari publik.

Lalu, Imin juga menyuarakan penolakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Akan tetapi, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu justru ingin membangun 40 kota baru selevel DKI Jakarta.

“Jadi tampak terlalu overconfidence dan ceplas-ceplos, sehingga kadang-kadang blunder,” ujar Kunto.

Meski begitu, Kunto menilai, Muhaimin memberikan closing statement atau pernyataan penutup yang cukup baik dengan berulang kali menegaskan soal keadilan dan pemerataan pembangunan.

“Di akhir-akhir Cak Imin oke statement-statement-nya, terutama statement penutupnya,” tutur Kunto.

Baca juga: Catatan Evaluatif Debat Perdana Cawapres 2024

Sementara, menurut Kunto, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, terlihat berupaya menyerang lawan berulang kali. “Serangan” dilakukan Gibran dengan menyebut istilah-istilah yang awam.

Misalnya, Gibran menanyakan tentang regulasi carbon capture and storage ke cawapres nomor urut 3, Mahfud MD. Lalu, putra sulung Presiden Joko Widodo itu bertanya soal SGIE atau State of the Global Islamic Economy ke Muhaimin hingga membuat lawannya kebingungan.

Kunto menyebut, cara Gibran menggunakan istilah atau bahkan singkatan tanpa menjelaskan maknanya merupakan strategi untuk membingungkan lawan.

“Memang hanya taktik untuk membingungkan lawan saja, enggak ada urusannya dengan pengetahuan,” kata Kunto.

Sentimen: negatif (98.3%)