Sentimen
Negatif (91%)
24 Des 2023 : 02.57
Tokoh Terkait

Mahfud MD Ajak Mahasiswa Ramaikan Pemilu dan Pilih yang Jeleknya Sedikit

24 Des 2023 : 02.57 Views 15

Gatra.com Gatra.com Jenis Media: Nasional

Mahfud MD Ajak Mahasiswa Ramaikan Pemilu dan Pilih yang Jeleknya Sedikit

Padang, Gatra.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD kembali menegaskan sekaligus mengajak para mahasiswa untuk menggunakan hak suara mereka. Mahfud menjelaskan, pelaksanaan pemilu merupakan salah satu upaya untuk menjaga demokrasi.

"Negara demokrasi kalau tidak ada pemilu, maka tidak bisa disebut negara demokrasi. Konstitusi itu membatasi wilayah kekuasaan dan waktu, rutin mengevaluasi kepemimpinan secara," ucap Mahfud saat mengisi Orasi Kebangsaan di Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat (Sumbar) Senin (18/12).

Namun, pesta lima tahunan ini rentan perpecahan. Ia pun mengingatkan agar semua pihak paham kalau kepentingan negara harus ditaruh di atas kepentingan golongan tertentu.

"Ini ajakan untuk memilih pemimpin bersama. Bukan mengeliminir musuh. Bersatu setelah bertarung, siapapun terpilih, itu pemimpin kita," kata Mahfud.

Menangkap kegelisahan masyarakat, Mahfud menganjurkan agar mahasiswa tetap aktif dan menggunakan hak pilihnya. Ia menegaskan agar jangan ada yang merasa enggan untuk berpolitik. Jika kandidat yang saat ini ada tidak sepenuhnya sesuai dengan harapan masyarakat, Mahfud mendorong agar para pemilih minimal memilih kandidat yang paling sedikit sisi buruknya.

“Pemilu bukan memilih orang sempurna, tapi memperkecil peluang orang jahat memimpin. Orang, memilih maupun tak memilih, hasilnya akan jadi pemimpin dan tunduk pada kebijakannya. Orang yang apatis bisa jadi korban keputusan politik,” lanjut Mahfud.

Dalam pidatonya, Mahfud juga meminta agar para mahasiswa membedakan antara politik identitas dengan identitas politik. Ia mengatakan, keduanya sangat berbeda. Politik identitas adalah cara berpolitik yang mengutamakan kelompok primordial untuk menganggap pihak lain sebagai lawan atau musuh. Sementara, identitas politik mengacu pada apa yang melekat pada seorang tokoh. Mahfud mengatakan, yang diperbolehkan hanyalah identitas politik.

"Misalnya saya dari etnis Minangkabau, maka saya memilih calon dari etnis Minangkabau, itu dibolehkan.Yang tidak diperbolehkan itu ialah orang Minangkabau memilih orang Minangkabau dengan tujuan menghabisi etnis lain apabila calon yang diusungnya terpilih," jelas Mahfud lagi.

13

Sentimen: negatif (91.4%)