JAWA BARAT - Pengelola Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Jawa Barat, Astra Tol Cipali memproyeksikan sebanyak 97.177 kendaraan melintasi Tol Cipali saat puncak arus mudik libur Natal 2023 dan Tahun 2024.

"Saat puncak arus mudik pada 23 Desember 2023, ada peningkatan kendaraan sampai 97 ribu. Ini prediksi kita, jadi kenaikannya delapan persen dibanding tahun lalu," kata Kepala Divisi Operasi Astra Tol Cipali Sri Mulyo di Cirebon, Jabar, Kamis (21/12).

Sri Mulyo mengatakan berdasarkan perhitungan itu, saat ini sudah banyak kendaraan dari luar daerah yang melintas di Jalan Tol Cipali dan jumlahnya akan terus meningkat. Khususnya dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah.

Jika dibandingkan hari normal, kata dia, volume lalu lintas di sepanjang ruas tol tersebut naik sampai 40 persen selama musim libur kali ini.

Baca Juga :

Kemenag Dukung Polda Amankan Natal-Tahun Baru di Sulut

Ketika puncak arus balik, Astra Tol Cipali memperkirakan 101.002 kendaraan melintasi Tol Cipali pada 1 Januari 2024. "Secara umum, arus lalu lintas selama Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, mengalami kenaikan sebesar 40 persen dibandingkan kondisi normal," ujarnya.

Demi kelancaran lalu lintas pada momen tersebut, Sri menyampaikan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk mengantisipasi adanya lonjakan kendaraan.

Menurut dia, pihaknya menekankan upaya antisipatif dalam menghadapi peningkatan kendaraan itu serta akan memaksimalkan pengawasan dan penanganan yang diperlukan jika ada kejadian lalu lintas di Jalan Tol Cipali.

Titik Kemacetan

Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Brigjen Pol. Aan Suhanan mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa skema pengaturan lalu lintas (lalin) guna mengantisipasi kemacetan pada musim liburan akhir tahun 2023.

Aan menjelaskan skema pengaturan lalin, seperti buka tutup maupun contraflow satu lajur hingga dua lajur, nantinya menyesuaikan dengan indikator volume kendaraan terbaru. "Kalau jadwal itu, mulai besok (Jumat, 22/12), jam 14.00 WIB, sudah diberlakukan contraflow; tetapi kalau misalnya jam 10.00 pagi besok jumlah kendaraan sudah mulai menyentuh angka 5.500, pasti kami (berlakukan) contraflow lebih cepat. Intinya, skema buka tutup dan contraflow sifatnya situasional," kata Aan Suhanan di Jakarta, Kamis.

Selain itu, pihaknya juga telah memetakan beberapa titik krusial kemacetan akibat pertemuan atau penyatuan lajur (bottleneck) di jalan tol sampai wilayah Semarang, seperti di KM 47, KM 87, dan KM 152.

Baca Juga :

Jelang Libur Nataru, Ketua DPR Dorong Pemerintah Tingkatkan Keamanan Transportasi

Beberapa jalur fungsional, akan mulai dibuka untuk umum, salah satunya ialah jalur fungsional Jalan Tol Yogyakarta-Surakarta dari wilayah Kartasura.

Redaktur : Sriyono

Penulis : Antara