Sentimen
Negatif (88%)
16 Des 2023 : 01.09
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Menteng

Kasus: HAM

TKN Klaim Prabowo Terima Tawaran Jokowi Keluar dari Oposisi demi Akhiri Polarisasi Pilpres 2019

16 Des 2023 : 01.09 Views 21

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

TKN Klaim Prabowo Terima Tawaran Jokowi Keluar dari Oposisi demi Akhiri Polarisasi Pilpres 2019

PIKIRAN RAKYAT - Juru Bicara Bidang HAM dan Konstitusi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Munafrizal Manan mengatakan, Prabowo Subianto memutuskan untuk meninggalkan barisan oposisi demi menghindari gesekan masyarakat.

Bergabungnya Prabowo ke kabinet Jokowi dinilai bisa meredam polarisasi yang muncul selama Pilpres 2014 dan 2019.

"Pak Prabowo diajak bergabung ke Pak Jokowi guna mengakhiri polarisasi tajam di tengah masyarakat," katanya dalam keterangan di Menteng, Jakarta Pusat.

Munafrizal mengatakan, sesaat setelah pemilu usai, Jokowi menawarkan Prabowo untuk bergabung ke dalam kabinetnya. Prabowo pun setuju dengan alasan menciptakan stabilitas politik.

Anies Tuding Prabowo Tak Tahan Jadi Oposisi

Dalam debat perdana capres-cawapres pada 12 Desember 2023, Anies Baswedan menyebut bahwa tidak semua politisi mampu menjadi oposisi pemerintah.

Salah satu sosok yang dia maksud adalah capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo tak tahan menjadi oposisi karena dapat menghambat bisnis.

"Sayangnya tidak semua orang tahan untuk berada menjadi oposisi. Seperti disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi,” kata Anies.

Anies menuding Prabowo menganggap oposisi sebagai penghambat dalam menjalankan bisnis.

“Apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha, karena itu harus berada dalam kekuasaan,” ujarnya.

Namun tudingan tersebut dibantah oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.

Menurutnya, Prabowo masuk ke Kabinet Indonesia Maju karena mementingkan rekonsiliasi nasional. Dia ingin masyarakat yang sempat terbelah selama Pilpres 2019 kembali bersatu.

"Karena kebutuhan untuk mengatasi problem bangsa akibat keterbelahan pascapilpres 2019. Negara tidak boleh pecah dan terbelah sehingga dibutuhkan jiwa besar Pak Prabowo untuk bersedia bergabung dalam pemerintahan Jokowi," katanya, Rabu, 13 Desember 2023.

Menurutnya, Prabowo tidak berniat mencari keuntungan, melainkan ingin menjaga persatuan. Dia memastikan bahwa Prabowo berkomitmen melindungi masa depan demokrasi tanah air.

"Tapi ini Pak Prabowo tidak sama sekali. Berangkulan dengan Pak Jokowi dan membangun pemerintahan bersama," ujar Nusron.

Dia mengklaim, pemerintahan Jokowi damai terbukti damai dengan bergabungnya Prabowo. Di luar sana, dia sering menemukan kasus lawan pemilu yang terputus komunikasinya.***

Sentimen: negatif (88.9%)