BANDUNG WETAN, AYOBANDUNG.COM-- Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kembali status gunung berapi yang hendak didaki. Meski saat ini dalam kondisi normal, masyarakat diminta waspada dan menghindari gunung berapi.

Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan, tujuh gunung berapi tersebut adalah Tangkuban Parahu, Salak, Gede, Guntur, Papandayan, Galunggung, dan Ciremai. Ketika didaki saat musim hujan, gunung berapi lebih cepat berpotensi alami erupsi.

"Kita selau mengimbau kalau saat hujan ini tidak mendekati kawah. Memang menyenangkan (mendaki), tapi kalau bisa tahan dulu lah (jangan mendaki gunung berapi)," kata Hendra pada Jumat, 8 Desember 2023.

Baca Juga: Gunung Tangkuban Parahu Erupsi Dipastikan Hoaks, Video Viral Kejadian Tahun 2019

Menurutnya, gunung berapi yang tenang justru lebih berbahaya ketika didaki. Musababnya, pengawasan kepada gunung oleh para pendaki akan lebih lengah, ketimbang gunung berapi yang aktif. Sebagai contoh, Gunung Marapi di Sumatera Barat yang erupsi meski dalam keadaan tenang.

"Yang paling bahaya ini kalau tidak ada kelihatan apa-apa, tiba-tiba ngebul (berasap). Jadi selama ini pendaki merasa aman kalau musim hujan padahal kemungkinannya lebih besar (erupsi)," kata dia.

Untuk itu, Hendra menjelaskan PVMBG selalu berkoordinasi dengan balai yang ada di setiap gunung berapi. Imbauan tersebut dilakukan karena bahaya pendakian gunung berapi selalu mengintai.

"Misalnya, ketika tidak ada sinar matahari di gunung dan terjadi konsentrasi atas gas vulkanik, itu bisa terhirup pendaki yang kemping dan mengakibatkan mereka meninggal. Kasus seperti ini pun sempat terjadi di Gunung Sindoro dan diharap tidak terulang kembali," jelas Hendra.

Baca Juga: BPBD Jabar Catat 87 Bencana Hidrometeorologi Sejak Awal November 2023

Hendra memastikan, saat ini seluruh gunung berapi di Jabar mendapat pemantauan dengan berbagai peralatan yang memadai. Namun, satu gunung yang mendapat perhatian khusus adalah Guntur di Kabupaten Garut.

Hendra menyebut dalam analisa para ahli biasanya gunung berapi akan meletus dalam 60 tahun sekali. Kondisi tersebut berbeda dengan Gunung Guntur yang terakhir erupsi pada 1847.

"Inilah sulitnya memprediksi gunung berapi. Sebenarnya kalau harus ini (erupsi) ya sudah waktunya, tapi kan namanya alam faktornya banyak yang menentukan untuk bisa erupsi," tandasnya.***