Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Unilever
Institusi: MUI
Tokoh Terkait

Jusuf Kalla
Diterpa Isu Boikot Produk Pro Israel, Kini Unilever Indonesia Renovasi Puluhan Surau
Ayobogor.com
Jenis Media: Regional

AYOBOGOR.COM - Unilever Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang kena terpaan isu boikot produk pro Israel. Hal ini tidak terlepas dari perusahaan induknya, Unilever yang dicap mendukung Israel menduduki Palestina.
Bahkan menurut laporan, kinerja Unilever Indonesia mengalami penurunan di kuartal III 2023 dengan membukukan penurunan laba 9,16 persen menjadi Rp4,18 triliun yang dipicu penurunan penjualan 3,28 persen menjadi Rp30,50 triliun.
Saat terpaan isu boikot produk pro Israel bergulir, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Ira Noviarti mengundurkan diri dari jabatannya pada akhir Oktober.
Pengunduran diri disusul oleh dua direktur lain, yaitu Shiv Sahgal dan Sandeep Kohli. Kendati begitu, ketiganya mengundurkan diri dengan alasan pribadi.
Ira bahkan melepas saham sebanyak 870 ribu lembar, di mana per lembar sahamnya dihargai Rp3.650. Namun alasan pelepasan saham itu disebutkan untuk untuk keperluan pendidikan anak.
Di tengah isu miring tersebut, Unilever Indonesia berkolaborasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang diketaui oleh mantan wakil presiden RI, Jusuf Kalla (JK).
Unilever Indonesia menandatangani MoU dengan DMI untuk program renovasi 90 surau atau musala di berbagai wilayah tanah air.
Penandatanganan itu dilakukan menjelang hari jadi Unilever Indonesia ke-90 serta dilakukan untuk memperkuat kemitraan dengan DMI sejak 2017.
"Kerja sama ini sudah berlangsung lebih dari 6 tahun dan tentu kita sangat hargai," ujar JK, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa, 5 Desember 2023.
Jauh sebelum itu, JK sempat meminta masyarakat untuk tidak melakukan boikot terhadap produk lokal, terlebih yang sudah dilabeli halal.
"Anda boleh menikmati produk sebaik-baiknya karena telah diberikan label halal," katanya pada Senin, 27 November 2023, dikutip dari Republika.
JK berujar bahwa produk yang dijual di Indonesia menggunakan bahan, tenaga kerja, hingga modal dalam negeri, karena itu gerakan boikot diharapkan disikapi dengan bijak agar tidak menimbulkan kerugian.
"Perusahaan-perusahaan yang betul-betul produk Indonesia dan milik Indonesia tentu dihargai dan saya yakin MUI memahami dan telah memberikan penjelasan itu," ujar dia.
Terpisah, Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani pernah mengatakan bahwa hingga saaat ini pemerintah atau lembaga di tanah air belum ada yang merilis daftar resmi produk pro Israel.
Dia mengatakan terdapat produk buatan Indonesia yang salah sasaran karena dianggap berkaitan dengan Israel. Contohnya adalah Unilever Indonesia.
"Yang lucunya produk-produk buatan Indonesia sendiri itu bisa dianggap sebagai produk berkaitan Israel. Itu nggak ada kaitannya sama sekali," kata dia, pada Selasa, 28 November 2023.
Sementara itu, Bdnaash, platform yang mengindentifikasi perusahaan pendukung atau tidak terhadap pendudukan ilegal Israel di Palestina, memberikan informasi perihal Unilever sebagai perusahaan yang menyatakan dukungan terhadap Israel.
Sentimen: positif (44.4%)