FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) menyelenggarakan Deklarasi Wisata Bahari Tanpa Rokok.

Deklarasi ini dilaksanakan di Hotel Sunlake pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Aspeksindo pekan lalu. Deklarasi ini dihadiri sebanyak 50 Kepala Daerah yang tergabung dalam kepengurusan ASPEKSINDO.

Direktur Eksekutif Aspeksindo Dr. Andi Fajar Asti, M.Pd., M.Sc menjelaskan kegiatan ini bagian dari upaya untuk menunjukkan komitmen Aspeksindo dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari asap rokok.

“Terima kasih kepada UNION telah menjadi partnership kolaborasi untuk selalu membimbing dan membantu pembiayaan program KTR untuk Kawasan Wisata Bahari selama 18 Bulan. Tanpa UNION kami tidak bisa sejauh ini. Karena UNION memiliki ekosistem organisasi yang baik untuk mendorong KTR kawasan wisata bahari di Indonesia,” kata Andi Fajar.

"Deklarasi KTR (Kawasan Tanpa Rokok) Kawasan Wisata Bahari Bebas Rokok ini merupakan komitmen kami (Aspeksindo) untuk mendukung lingkungan pesisir yang sehat dan terhindar dari asap rokok,” lanjut Andi Fajar

Andi Fajar menyebutkan langkah selanjutnya yang akan dilakukan aalah mendorong seluruh anggota untuk menerbitkan peraturan daerah tentang KTR agar bisa diimplementasikan juga di kawasan wisata bahari.

Dalam deklarasi KTR Kawasan Wisata Bahari ini pengurus Aspeksindo yang belum mempunyai regulasi tentang KTR akan diminta untuk segera menerbitkannya guna untuk mendukung generasi emas yang sehat menyongsong Indonesia Emas 2045.

"Perda KTR penting karena Kawasan Wisata Bahari juga termasuk dalam kawasan yang bebas dari asap rokok, ini agar memberikan perlindungan dari bahaya asap rokok bagi perokok aktif dan/aktifperokok pasif dan
memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat pesisir dan wisatawan yang berkunjung,” jelas Andi Fajar

Sebelumnya pada malam Gala Dinner, Aspeksindo memberikan penghargaan Aspeksindo Awards kepada Kabupaten Klungkung sebagai Kabupaten dengaj KTR Wisata Bahari Terbaik.