AYOBOGOR.COM - Imbas boikot produk pro Israel, para pengusaha di Indonesia mengalami keresahan karena penurunan penjualanan sejak aksi itu digaungkan.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pun mengakui aksi boikot produk yang dianggap pro Israel menimbulkan kerugian bagi dunia usaha di tanah air.

Plh Ketua Umum Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan mengatakan banyak pekerja yang menggangtungkan hidupnya dari berbagai perusahaan yang diduga pro Israel.

Dia juga menyebut bahwa MUI sudah memastikan tidak pernah mengeluarkan daftar produk pro Israel setelah mengeluarkan fatwa nomor 83 tahun 2023, sebagaimana yang disampaikan Sekretaris Komisi MUI Bidang Fatwa Miftahul Huda.

"Sehingga daftar yang tengah beredar di media sosial belum dapat dibuktikan kebenaran dan keabsahannya," ujar Yukki, dikutip dari Republika, Kamis, 30 November 2023.

Dia mengatakan produk yang dilabeli halal melibatkan banyak pihak, sehingga MUI pun tidak mempunyai kewenangan untuk mencabut sertifikatnya.

Karena itu, dia meminta masyarakat untuk bersikap bijak dengan informasi yang beredar, termasuk soal kabar produk-produk pro Israel yang disasar aksi pemboikotan.

Pasalnya, bila salah alamat, aksi tersebut berimbas besar terhadap dunia usaha dengan ribuan karyawan yang bekerja di perusahan terkai.

"Kami juga bersikap netral dalam isu geopolitik yang terjadi dan berfokus pada pengembangan dunia usaha serta pertumbuhan perekonomian nasional," ujar Yukki.

Di satu sisi, melihat kondisi yang ada saat ini, Kadin Indonesia meminta pemerintah menindaklanjuti masalah yang ada.

Kadin meminta pemerintah untuk memastikan iklim dunia usaha di Indonesia bisa berjalan kondusif, dan mengarusutamakan perlindungan kepentingan nasional.