Sentimen
Positif (97%)
30 Nov 2023 : 04.00
Informasi Tambahan

Institusi: ITB, Universitas Hasanuddin, Universitas Bina Nusantara

Kab/Kota: bandung

Penuhi Standar Permintaan Industri Internasional, Amerika Serikat dan Indonesia Jalin Kerjasama untuk PT di Bidang STEM

30 Nov 2023 : 04.00 Views 6

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Penuhi Standar Permintaan Industri Internasional, Amerika Serikat dan Indonesia Jalin Kerjasama untuk PT di Bidang STEM

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Arizona State University melalui USAID HEPI memperkuat kemitraan antara institusi AS dan Indonesia untuk meningkatkan program studi sains, teknologi, teknik (enggenering), dan matematika (STEM) di pendidikan tinggi (PT) di Indonesia. Kerjasama ini untuk memenuhi standar internasional dan permintaan industri.

USEID HEPI mendukung institusi PT di Indonesia melalui konsorsium yang terdiri dari universitas, pemerintah, dan mitra industri untuk meningkatkan kurikulum yang relevan dengan industri, memenuhi standar akreditasi internasional, dan meningkatkan pengakuan kredit mata kuliah antara universitas di AS dan Indonesia.

Mission Director, USAID Indonesia Jeff Cohen menyebut jika Amerika Serikat memiliki sejarah panjang untuk mendukung pendidikan tinggi di Indonesia.

“Amerika Serikat memiliki sejarah panjang dalam mendukung kemitraan pendidikan tinggi di Indonesia,” ucapnya saat memberikan sambutan pada konferensi di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

“Saya bangga seluruh pemangku kepentingan dan mitra berkumpul hari ini untuk mendiskusikan pemikiran mereka dan berbagi praktik terbaik untuk mendukung Indonesia meningkatkan tenaga kerja STEM guna memenuhi kebutuhan negara dan mengatasi tantangan global," sambungnya.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa konferensi ini bertujuan untuk mempercepat kolaborasi dan inovasi lintas batas guna berbagi gagasan guna mencapai tujuan Indonesia pada tahun 2045 yaitu mengembangkan sumber daya manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Para pembicara dari Amerika dan Indonesia akan menekankan pada penciptaan kemitraan yang berskala dan inovatif untuk menjembatani kesenjangan talenta di bidang STEM saat ini dan di masa depan.

Koordinator Penjaminan Mutu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia Kevin Marbun menyebut ini akan memperkuat perguruan tinggi Indonesia dalam melakukan inovasi kurikulum futuristik.

"Mencapai pengakuan kualitas global, dan mengakses berbagai program gelar dan non-gelar di luar negeri untuk meningkat lebih baik," ucapnya.

Sementara itu, Direktur USAID HEPI Arizona State University untuk Indonesia Abdul Rahman menyebut Proyek USAID HEPI memberikan peluang pendidikan tinggi di Indonesia untuk menumbuhkan ekosistem yang membina kolaborasi antara industri dan universitas yang membantu mahasiswa dengan pembelajaran berdasarkan pengalaman di STEM.

“STEMCON adalah kegiatan utama proyek HEPI untuk menciptakan komunitas praktik pendidikan tinggi STEM dan menjadi forum untuk bertukar ide dan mengembangkan hubungan dan kemitraan baru," pungkasnya.

Diketahui, kegiatan USEID HEPI bermitra dengan tiga hub Universitas di Indonesia, yaitu Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Bina Nusantara (BINUS), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengimplementasikan laboratorium pengajaran yang memperkuat Universitas-universitas di Indonesia.

Menjadi mitra USEID HEPI, perwakilan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Muhammad Ridwan menyebut kegiatan ini sangat penting, sebab perlu ada penyelarasan antara kurikulum di kampus dengan dunia Industri di perusahaan internasional.

"Jadi penting adanya penyelarasan bidang-bidang ilmu ini dengan industri, bagaimana kurikulum yang dibangun di kampus itu bisa bersinergi dengan kebutuhan industri dan perusahaan Internasional," ucap sekretaris kantor urusan Internasional Universitas Hasanuddin itu kepada fajar.co.id.

Sementara itu, Direktur MIS untuk Unhas Fakhruddin menjelaskan jika salah satu program dari USEID HEPI adalah Maker Innovation Space (MIS). Program ini bertujuan untuk melatih kreativitas mahasiswa dalam membuat inovasi.

"MIS sendiri merupakan mini workshop yang ditujukan kepada mahasiswa untuk membuat prototipe atau inovasi-inovasi," ucap Sekretaris bidang kemahasiswaan Departemen Teknik Sipil Universitas Hasanuddin.

Lebih lanjut Fakhruddin menjelaskan Unhas mendapatkan bantuan berupa peralatan dan furnitur. "Kita dapat bantuan dalam bentuk peralatan dan furniture. Kalau kemarin presentasi nya itu anggarannya 6 Miliar Rupiah untuk tiga hub, kalau dibagi merata mungkin 2 miliar tiap universitas," pungkasnya. (zak/fajar)

Sentimen: positif (97%)