Sentimen
Negatif (99%)
24 Nov 2023 : 02.35

Cak Imin Beberkan Gagasan untuk Atasi Gangguan Mental yang Banyak Dikeluhkan Anak Muda

24 Nov 2023 : 02.35 Views 9

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Cak Imin Beberkan Gagasan untuk Atasi Gangguan Mental yang Banyak Dikeluhkan Anak Muda

PIKIRAN RAKYAT – Isu gangguan mental saat ini tengah ramai dibicarakan bahkan ramai dialami oleh banyak orang di Indonesia. Anak muda menjadi pihak yang paling sering mengeluhkan soal gangguan mental yang dialami.

Meningkatnya diskursus soal gangguan mental, membuat publik menantang para kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam mengatasi permasalahan tersebut. Isu ini dianggap menarik dan bisa membantu kandidat capres-cawapres dalam meraih hati anak muda yang akan memilih.

Tak pelak para kandidat capres-cawapres memasukkan agenda kesehatan mental di visi misi mereka. Begitu pula dengan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

Dalam Dialog Terbuka bersama Muhammadiyah yang digelar pada Rabu, 22 November 2023, Cak Imin mengungkapkan gagasan untuk mengatasi gangguan mental yang kini dihadapi banyak orang. Menurutnya, agama menjadi salah satu kunci dalam mengatasi gangguan mental.

Baca Juga: Dua WNI di Gaza Kabarnya Ditangkap Israel Penjajah, Kemenlu Buka Suara

Cak Imin menyebut jika dalam melaksanakan visi mengatasi gangguan mental, nantinya akan menggandeng seluruh tokoh agama dari berbagai pihak. Sehingga hal itu diharapkan bisa membentuk karakter bangsa menjadi lebih baik.

“Agama harus ditumbuhkembangkan agar seluruh problem gangguan mental yang menjadi penyakit bisa diatasi secepat-cepatnya oleh tokoh-tokoh agama, pimpinan agama, ulama, kyai, dan seluruh gerakan agama di Tanah Air kita,” ujar Muhaimin Iskandar.

“Dengan visi itu saya yakin dan optimis, bahwa agama berperan secara langsung, secara transformatif dalam pembentukan mental dan karakter bangsa,” katanya menambahkan.

Gangguan mental di Indonesia tinggi

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, ada lebih dari 19 juta penduduk di Indonesia dengan usia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Sebanyak 12 juta masyarakat di usia yang sama, dinyatakan mengalami depresi.

Tak heran tingkat bunuh diri di Indonesia makin meningkat tiap tahunnya. Pada 2016, Data Sistem Registrasi Sampel yang dilakukan Badan Litbangkes menunjukkan sekira 1.800 orang melakukan bunuh diri tiap tahunnya.

Dari persentase tersebut, 47,7 persen pelaku bunuh diri berusia antara 10-39 tahun, yang masuk golongan usia remaja dan produktif. Dari total 250 juta jiwa penduduk Indonesia, diperkirakan 20 persen rentan mengalami gangguan jiwa.

Belum meratanya akses kesehatan jiwa dan masih dianggap tabu permasalahan gangguan mental, memperburuk kondisi yang dialami para penderita. Sehingga mereka tidak memiliki ruang aman untuk bisa mengatasi masalah yang dialami.

Kasus bunuh diri sering diawali dengan gejala kecemasan dan depresi oleh pelakunya. Sebelum melakukan aksi bunuh diri, banyak dari para pelaku ini mencoba tindakan menyakiti diri sendiri.***

Sentimen: negatif (99.8%)