Sentimen
Netral (99%)
22 Nov 2023 : 10.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Tasikmalaya

Viral! Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal, Dijadikan Konten Tanpa Izin Keluarga, Netizen: Wajib Jalur Hukum

22 Nov 2023 : 10.29 Views 13

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Viral! Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal, Dijadikan Konten Tanpa Izin Keluarga, Netizen: Wajib Jalur Hukum

AYOBANDUNG.COM -- Viral di media sosial kematian seorang bayi prematur di sebuah klinik di Tasikmalaya setelah keluarga mengungkapkan dugaan malpraktik dan penyalahgunaan citra bayi tanpa izin keluarga.

Peristiwa tragis ini terjadi pada 13 November 2023, di mana bayi yang baru lahir dengan berat 1,5 kg tidak mendapatkan penanganan yang semestinya.

Nisa Armila, ibu dari bayi tersebut, datang ke klinik Alifa di Kecamatan Bungursari, Tasikmalaya, pada tanggal tersebut.

Suaminya, Erlangga Surya, mengungkapkan ketidakseriusan petugas klinik dalam menangani persalinan istri mereka.

Bahkan, dalam surat pengaduan kepada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Erlangga menyebutkan bahwa petugas terlihat sibuk dengan ponsel dan menggunakan istrinya sebagai tempat praktik anak magang.

Dalam pengaduannya, Erlangga mengungkapkan bahwa anak mereka yang baru lahir malah dimandikan oleh bidan beberapa jam setelah kelahiran.

Meskipun kondisi bayi tidak normal, mereka diminta pulang pada pagi harinya. Lebih parahnya, sebelum pulang, bayi tersebut dijadikan konten oleh pihak klinik tanpa izin keluarga.

Baca Juga: Bupati Bandung Targetkan Nol Persen Kemiskinan Ekstrem di 2024

Melalui akun Instagram miliknya, Nadia, keluarga korban, mengecam tindakan klinik Alifa. Ia mengungkapkan bahwa bayi prematur seharusnya mendapatkan perawatan intensif di inkubator, namun malah dijadikan konten tanpa izin keluarga.

"Bayi 1,5 kg kalian beginikan tanpa ada izin dari pihak keluarga, tanpa ada pemberitahuan dari pihak keluarga. Yang seharusnya bayi ini di inkubator dan diberikan perawatan yang intensif malah kalian buat review dan konten. Di mana hati nurani kalian? Ini manusia, bukan binatang!" tulis Nadia pada postingan di akun Instagramnya.


Pihak keluarga juga menyoroti bahwa anak mereka diminta pulang sebelum waktunya, padahal kondisi bayi tersebut masih belum stabil. Mereka menilai tindakan tersebut sebagai kelalaian yang berujung pada kematian bayi prematur tersebut.

Hal ini banyak mengundang amarah warganet terhadap pelayanan buruk dari klinik tersebut.

“Ya Allah kok bisa bayi 1700 gram di giniin ? bukan di inkubator .. nangis liatnya,” tulis akun @dell*******

“Bisa gila..... Selaku pegawai kesehatan, jalur hukum beb ini mah,” tulis @suand*_******

“Pentingnya walaupun bidan juga harus pelatihan resmi dulu bersertifikasi dulu ttg foto newborn agar tau BB ideal untuk foto newborn itu berapa agar tdk asal. Teknik bedong wrapping nya klo d lihat dr video n foto juga salah. Semoga lekas membaik luka ibunya dan keluarga d beri ketabahan,” tulis akun @babymar***_ne****

Hingga saat ini, klinik Alifa belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan malpraktik dan penggunaan citra bayi tanpa izin.

Pihak berwenang, termasuk Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa ini.

Kematian bayi prematur ini menjadi bukti akan pentingnya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan etika dalam menangani pasien.

Kejadian ini mengingatkan semua pihak akan perlunya pengawasan ketat terhadap praktik-praktik medis agar dapat mencegah kasus serupa di masa mendatang.***

Sentimen: netral (99.9%)