Sentimen
Negatif (99%)
20 Nov 2023 : 00.30
Informasi Tambahan

Hewan: Ikan Cupang

Kab/Kota: bandung, Cimahi, Batang, Karet

Partai Terkait

Rumah di Bandung Barat Rusak Disapu Angin Puting Beliung, Warga Panik

20 Nov 2023 : 00.30 Views 14

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Rumah di Bandung Barat Rusak Disapu Angin Puting Beliung, Warga Panik

PIKIRAN RAKYAT - Angin puting beliung menyapu sejumlah warung di tepi genangan Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, Kampung Citatah, RT 5 RW 1, Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat. Akibatnya, warung-warung warga rusak dengan atap beterbangan terbawa angin tersebut.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu 18 November 2023 sekira pukul 15.30 WIB. Ata Sutisna (51), salah satu pemilik warung menuturkan, angin muncul saat hujan lebat disertai petir melanda Citatah.

Ata yang saat itu tengah duduk di balai depan warung melihat angin yang berputar seperti gangsing dari arah danau PLTA itu. "Angin asa hideng, cai teh kasedot (Angin seperti berwarna hitam, air danau tersedot)," kata Ata saat ditemui di warungnya pada Minggu, 19 November 2023. Sejurus kemudian, tiupan angin yang berputar tersebut menerpa warung-warung warga.

Kencangnya tiupan angin membuat atap warung tetangga Ata terlepas dan menghantam pohon karet. Kerusakan atap juga dialami warung-warung lain, termasuk warung Ata. "Anu asbes mah sadayana ngageblok (Yang atapnya memakai asbes semuanya terlepas)," ujarnya.

Baca Juga: 2 Anak Jokowi Pilih Sekolah ke Luar Negeri, Rela Sering Tak Diberi Uang Jajan

Bangunan dan warung yang tersapu angin puting beliung di tepi Waduk PLTA Cirata, Kampung Citatah, Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 19 November 2023.

Warga menunjukkan bangunan dan warung yang tersapu angin puting beliung di tepi Waduk PLTA Cirata, Kampung Citatah, Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 19 November 2023.

Ata yang ketakutan saat itu bersama keluarganya mencari perlindungan di belakang warung. Ia bahkan melantukan azan karena kondisi mencekam tersebut. ‎

Beberapa pemancing juga ikut berlindung di sana. Ata memperkirakan ada 10 warung yang rusak akibat peristiwa tersebut.‎ Kondisi serupa dialami pemilik warung lainnya, Sutisah (56). Kala kejadian, Sutisah juga tengah berada di warungnya. "Ngageuteur, perasaan rumah teh jiga bade kaangkat (Bergetar, perasaan warung seperti terangkat)," ucapnya.

Ia dan anak-anaknya juga memilih berlindung di tepi luar rumah. Jika berlari ke arah pepohonan karet dekat warung, ia khawatir ada pohon yang tumbang dan mencelakakan dirinya dan keluarga. Untuk itu, ia memilih keluar dan berlindung di balik bangunan warungnya. Ia dan anak-anaknya hanya bisa bertakbir di tengah kencangnya tiupn angin yang merusak atap-atap warung tersebut.

Baca Juga: Cegah DBD Saat Pancaroba, Warga Cimahi Disarankan Pelihara Ikan Cupang

Tak ada korban jiwa

Warga memperbaiki kerusakan atap bangunan dan warung di tepi Waduk PLTA Cirata, Kampung Citatah, Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 19 November 2023.

Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hingga Minggu sore, sejumlah warga tampak masih memperbaiki kerusakan warungnya. Beberapa warga terlihat memanjat bagian atap dan memperbaikinya.

Pecahan-pecahan asbes masih tampak berserak di lokasi itu. Demikian pula dengan batang pohon yang tumbang dan melintas di jalan setapak masih terlihat.

Hujan lebat yang mulai ker‎ap turun di wilayah KBB juga membuat longsor kembali menggerus jalan provinsi yang menghubungkan Cikalong-Cipeundeuy di Kampung Barurende, Desa Cikalong, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat.

Pantauan langsung pada Kamis, 26 Oktober 2023 siang, Retakan menganga terlihat pada sebagian badan jalan tersebut. Pengendara yang melintas mesti berhati-hati karena longsor membuat badan jalan menyempit.

Baca Juga: Di Depan Ganjar, Rocky Gerung Curhat Ditersangkakan PDIP karena Hina Jokowi, Hasto: Sudah Terjadi Musyawarah

Jika ada truk atau kendaraan berbobot besar melintas, kendaraan lain dari arah berlawanan mesti menghentikan lajunya. Pasalnya, akses itu tak bisa dilalui secara bersamaan karena kondisi tersebut. Gunawan (61), warga Kampung Cisauheun, Desa Cikalong mengungkapkan, longsor terjadi sekira tiga hari yang lalu.

Saat itu, hujan mulai mengguyur kawasan Cikalong. Air yang tak tertampung di drainase meluber ke jalan. Imbasnya, longsor pun terjadi. Longsor di lokasi yang sama sebetulnya sudah pernah terjadi setahun yang lalu.

Akibat peristiwa itu, satu rumah bahkan sempat tertimpa pohon. Selepas peristiwa tersebut, perbaikan hanya dilakukan dengan membangun tembok di bawah area longsor.***

Sentimen: negatif (99.6%)