Sentimen
Positif (66%)
17 Nov 2023 : 00.14
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Gunung, Tasikmalaya, Garut

Kasus: Kemacetan

Telan Dana Rp300 Miliar, Jalan di Kabupaten Bandung ini Dibangun Membelah Gunung! Berhasil Kurangi Kemacetan

17 Nov 2023 : 00.14 Views 10

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Telan Dana Rp300 Miliar, Jalan di Kabupaten Bandung ini Dibangun Membelah Gunung! Berhasil Kurangi Kemacetan

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Siapa yang tak kenal dengan jalan penghubung Bandung Garut satu ini?

Wilayahnya yang terkenal dengan kemacetan saat arus mudik datang ini selalu menjadi pusat perhatian masyarakat.

Jalan Nagreg menjadi jalan yang selalu dilalui para pemudik dari Bandung ke Garut dan Tasikmalaya atau sebaliknya, sehingga berbagai momen terkenang di sini.

Untuk para pemudik dari Garut menuju Bandung, pasti diarahkan untuk melalui jalur Nagreg dengan jalan yang luas, berkelok, dengan pemandangan yang keren ditambah jalur kereta api yang menggantung dan menjulang indah menjadi objek yang mengenakan mata usai kemacetan dilalui.

Selain itu, warung-warung pinggir jalan yang berjejer rapi dan sengaja dibangun untuk para pemudik sekadar ngopi dan beristirahat menjadi daya tarik tersendiri bagi jalan ini.

Adapun terowongan beton yang panjang dan megah disebut-sebut mirip seperti jalan di Rusia ini tak hilang dari ingatan.

Baca Juga: Kampung Kreatif Ini Miliki 150 Pengrajin Kain dan Fashion, Bisa Ditempuh 30 Menit dari Kota Bandung

Jalur Nagreg mulai dibangun pada tahun 2007 dan selesai pada tahun 2010 yang ditujukan untuk mengurangi kemacetan.

Sayangnya, jalannya yang curam ternyata tak berhasil mengurangi kemacetan tersebut, sehingga pemerintah harus melandaikan tanjakan.

Pembangun jalan ini telah menelan dana sebanyak Rp300 Miliar di mana pembangunannya harus membelah pegunungan dan menggalinya hingga 50 meter menggunakan Giant Breaker.

Jalan yang membelah gunung tersebutlah yang disebut terowongan terkenal Lingkar Nagreg dengan dinding setinggi 60 meter dan balok-balok yang dipasang untuk mencegah pelapukan batuan.

Terowongan tersebut menarik perhatian banyak sekali masyarakat, sehingga tak hanya dilewati, namun tak jarang pengendara yang berhenti untuk sekadar berfoto ria.

Sering dianggap istimewa akibat konstruksinya itu, tak jarang Lingkar Nagreg ini digunakan untuk studi banding beberapa negara seperti Australia, Jepang, hingga Korea.

Adanya Lingkar Nagreg telah sedikit memecah kemacetan.

Sayangnya, terowongan-terowongan yang dulunya terlihat bersih dan rapih telah sedikit berubah menjadi lebih kumuh akibat adanya coretan-coretan di dinding terowongan dan tak jarang sampah ditemui akibat banyaknya pedagang kaki lima dan pengendara yang sekadar nongkrong dan berfoto.

Tentu hal tersebut bukan merupakan tanggung jawab pengelola maupun pemerintah saja, melainkan seluruh lapisan masyarakat.***

Sentimen: positif (66.6%)