LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Jawa Barat memiliki jalan tol yang menghabiskan anggaran dengan nominal yang fantastis pada proses pembangunannya.

Salah satu jalan tol yang menelan dana fantastis di Jawa Barat ini bernama Jalan Tol Becakayu.

Jalan tol ini menghubungkan antara Bekasi, Cawang, dan Kampung Melayu.

Dana yang digunakan dalam proses pembangunan jalan tol di Jawa Barat ini mencapai Rp8,54 triliun.

Jalan tol di Jawa Barat ini dibangun dengan konstruksi layang (elevated) dan membentang 16,02 km.

Dibangunnya Jalan Tol Becakayu merupakan solusi dalam mengatasi kemacetan dan juga meminimalisir waktu perjalanan.

Selama ini, waktu tempuh dari Kota Bekasi menuju Jakarta bisa sampai dua jam perjalanan.

Jalan Tol Becakayu dapat mempersingkat waktu perjalanan dengan perkiraan hanya sekitar satu setengah jam.

Tidak hanya itu, dengan adanya jalan tol ini juga dapat meminimalisir waktu dari Bekasi ke Kampung Melayu yang diperkirakan hanya butuh 30 menit.

Baca Juga: Sujud Syukur! UU ASN 2023 Jamin Hak PNS dan PPPK, Intip Daftar Gaji ASN 2024 setelah Naik 8 Persen

Jalan Tol Becakayu telah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2017 lalu.

Pengelola utama jalan tol di Jawa Barat yaitu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.

Namun, jalan tol di Jawa Barat yang menelan dana fantastis ini malah langsung dijual usai diresmikan oleh Presiden Jokowi.

Alasan Jalan Tol Becakayu langsung dijual usai peresmiannya diungkap oleh M. Choliq selaku Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Ternyata, alasan dari penjualan jalan tol di Jawa Barat ini yaitu agar mendapatkan anggaran untuk membangun ruas-ruas tol lainnya yang akan dibangun oleh PT Waskita Karya.

Berdasarkan hal tersebut, PT Waskita Karya akan melepas kepemilikan saham yang ada pada PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.

Tidak hanya itu, dijualnya Jalan Tol Becakayu diharapkan dapat mengurangi rasio utang terhadap modal yang dimiliki sehingga mampu menjalankan proyek yang lainnya.

Itulah informasi terkait jalan tol di Jawa Barat yang langsung dijual usai diresmikan oleh Presiden Jokowi. ***