FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam beberapa kesempatan ikut mendukung gerakan memboikot terhadap perusahaan-perusahaan yang diduga terkait dengan Israel atau Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS).

Dalam sebuah potongan video ceramahnya, UAS mengingatkan umat Muslim untuk memboikot produk-produk dari Israel. Menurutnya, uang yang digunakan untuk membeli produk dari Israel, sebagian persen akan dibelikan senjata untuk membantai rakyat Palestina.

"Kembalilah pada produk-produk kita karena sedikit banyak, kita sudah menyumbang membeli peluru untuk menyobek jantung saudara kita," ujar Ustaz Abdul Somad dikutip Fajar.co.id dari YouTube Taman Surga.Net.

UAS berharap pemerintah Indonesia bisa meniru kebijakan pemerintah Mesir yang mengajak umat Muslim untuk memakai produk dalam negeri.

"Mesir lewat masyarakat muslim ia membuat slogan, mempertahankan makanan produk Islam tidak membeli produk-produk dari Israel, yang sekian persennya dibelikan peluru membunuh saudara-saudara kita," ujarnya.

"Uangnya uang kita, kita yang memakai dari deterjen, sampai sikat gigi, sampai tekstil, sampai alas kaki, produk Amerika dan Eropa bekerjasama dengan lembaga Israel untuk membantai saudara-saudara kita," lanjutnya.

UAS bersyukur karena Indonesia juga sudah mulai menggalakkan konsumsi produk dalam negeri. Tak hanya itu, Ustadz Abdul Somad pun menyoroti orang-orang yang menanggap konflik antara Palestina dan Israel tidak ada urusannya dengan Indonesia.

Ustaz Abdul Somad menyebut orang-orang tersebut tidak mengerti ajaran Islam. Kemudian, Ustaz Abdul Somad pun mengingatkan kepada umat Muslim bahwa semua itu sudah ada di dalam Alquran.

"Andai kau bukan seorang muslim, andai tak percaya Muhammad SAW untuk menyaksikan kebiadaban Israel cukuplah sebagai manusia tak perlu menjadi seorang muslim untuk kasihan kepada Palestina tidak perlu menjadi seorang mukmin," katanya.

"Untuk peduli kepada Palestina cukup sebagai manusia yang berakal sehat maka sudah cukup untuk membela Palestina sebagai manusia." lanjutnya.

Seperti diketahui, Gerakan BDS menjunjung tinggi prinsip sederhana bahwa warga Palestina berhak atas hak yang sama seperti umat manusia lainnya. BDS mengajak memboikot perusahaan Israel dan internasional yang terlibat dalam tindakan pelanggaran hak-hak Palestina.

Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina yang mewajibkan dukungan bagi negeri para nabi itu.

Berdasarkan fatwa tersebut, mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina hukumnya wajib, sementara mendukung Israel hukumnya haram. MUI juga menegaskan, Muslim diharamkan membeli produk dari produsen yang secara nyata terafiliasi dan mendukung agresi Israel ke Palestina.(*)