Sentimen
Positif (98%)
12 Nov 2023 : 10.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Tokoh Terkait
Amran Sulaiman

Amran Sulaiman

Ganjar Pranowo Optimis Indonesia Bisa jadi Lumbung Pangan Dunia

12 Nov 2023 : 10.10 Views 5

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Ganjar Pranowo Optimis Indonesia Bisa jadi Lumbung Pangan Dunia

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi penyuplai utama pangan di dunia. Dalam acara "Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri" di Kantor CSIS, Jakarta, pada tanggal 7 November 2023, Ganjar mengungkapkan pandangan ini.

Ia juga mencatat bahwa negara-negara seperti Vietnam, Thailand, India, dan Tiongkok juga memiliki kemampuan serupa dalam produksi pangan.

Dia mengungkapkan bahwa penting bagi Indonesia untuk menjamin kelangsungan pasokan pangan, bahkan dalam situasi konflik atau perang, sehingga negara ini bisa tetap menjadi penyumbang pangan global. Produksi beras di Indonesia telah mencapai 5,9 ton per hektare, dan Ganjar berharap dapat meningkatkannya hingga sekitar 7 ton per hektare.

"Meskipun produksi beras Indonesia saat ini rata-rata sekitar 5,9 ton per hektare, angka ini sudah tergolong tinggi. Namun, jika kita dapat meningkatkannya hingga 7 ton per hektare, hal ini akan menjadi pencapaian luar biasa," ujarnya.

Untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai penyuplai utama pangan dunia, diperlukan modernisasi, mekanisasi, dan pemerintah harus aktif dalam mengelola kebijakan pangan. Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah, juga mendorong agar Badan Urusan Logistik (Bulog) dikembalikan ke peran utamanya untuk memastikan ketersediaan pangan pokok.

Selain itu, Ganjar juga mendengar keluhan dari petani mengenai biaya produksi yang tinggi yang berdampak pada harga beras yang tinggi bagi konsumen. Oleh karena itu, kondisi ini perlu diatur dengan mempertimbangkan kepentingan nasional.

Data Panel Harga Badan Pangan Nasional saat ini menunjukkan bahwa harga rata-rata beras premium adalah Rp 14.980 per kg dan beras medium adalah Rp 13.200.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menyatakan bahwa Indonesia harus mencapai swasembada pangan dan siap menjadi penyuplai pangan global, mengingat potensi lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal sekitar 10 juta hektar.

"Indonesia memiliki potensi untuk mengubah 10 juta hektar lahan rawa menjadi lahan yang produktif. Dengan langkah ini, Indonesia bahkan memiliki peluang menjadi penyuplai utama pangan dunia," ujar Mentan.

Amran mengemukakan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan akibat faktor geopolitik global dan dampak perubahan iklim. Setiap negara tengah berfokus pada pemenuhan kebutuhan pangan mereka sendiri, yang mengakibatkan persaingan ketat dalam impor dari negara-negara yang merupakan pusat produksi.

Untuk mencapai swasembada pangan, sektor pertanian Indonesia perlu bertransformasi dari cara tradisional menjadi lebih modern. Amran menekankan bahwa modernisasi dapat dicapai dengan memastikan petani mampu memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang sesuai dan efisien.

Namun, ia juga menekankan bahwa untuk mencapai swasembada, perlu adanya kebijakan yang tepat. Kesalahan dalam penanganan dapat berdampak buruk, dan pertanian Indonesia tidak akan berkembang jika cara-cara konvensional terus diterapkan.
Oleh karena itu, Amran berpendapat bahwa sejumlah regulasi perlu direvisi untuk memungkinkan para pelaku pertanian bergerak lebih cepat.

Sebagai salah satu upaya untuk mencapai swasembada pangan dan mewujudkan Indonesia sebagai penyuplai utama pangan dunia, Amran berencana untuk menghidupkan kembali program lama, yaitu pembangunan lumbung pangan di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara-negara tetangga, seperti Papua Nugini dan Malaysia. (zak)

Sentimen: positif (98.4%)