Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Ancol
Tokoh Terkait
Untuk Mengukur Elektabilitas, Bisa juga Untuk Intimidasi
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/11/11/654f546815bfa.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, survei kini tidak hanya menjadi alat untuk mengukur elektabilitas saja, tetapi sudah menjadi alat untuk mendelegitimasi atau promosi sosok capres cawapres tertentu.
"Ternyata survei itu bukan hanya digunakan untuk strategi akurasi, tapi lebih untuk intimidasi dan promosi kandidat masing-masing," ujar Sandiaga di acara pembekalan caleg PPP se-Indonesia, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (11/11/2023).
Tidak hanya itu, Sandiaga mengatakan, survei juga bisa digunakan untuk memotivasi pasangan capres cawapres, tetapi juga bisa menimbulkan bias informasi di masyarakat.
Baca juga: Survei Poltracking: Jika Ganjar Tak Lolos Putaran 2, Banyak Pemilihnya Pindah ke Prabowo-Gibran
"Tapi itu ada gunanya masing-masing untuk memberikan semangat atau memberikan disinformasi dan lain sebagainya," kata dia.
Meski demikian, kegunaan survei untuk mengukur elektabilitas dan sejenisnya tetap perlu dihormati. Sebab, Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga
Sandiaga pun mengungkap hasil survei internal PPP terkait Pilpres 2024. Menurut dia, ada persaingan begitu ketat antara pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024.
Tetapi, hasil survei internal tetap menyatakan pasangan Ganjar dan Mahfud masih unggul dibandingkan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.
Baca juga: Survei Poltracking: Elektabilitas PDI-P dan Gerindra Teratas
"Kenapa? Karena menurut survei terakhir pemilih Ganjar-Mahfud sudah di atas 30 persen guys, menuju 35 persen ke atas," tutur dia
"Ini survei, karena media di luar tidak saya sampaikan secara terbuka, tapi kami punya potensi yang besar," kata Sandiaga lagi.
-. - "-", -. -
Sentimen: positif (47.1%)