Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: HAM, pembunuhan
Tokoh Terkait

Irjen Pol Nanang Avianto
Tim Advokasi Serahkan Hasil Investigasi Kasus Tewasnya Warga Seruyan dalam Bentrok Agraria ke Komnas HAM
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2023/11/03/6544f323c7c42.jpeg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Advokasi Solidaritas untuk Masyarakat Adat Bangkal menyerahkan hasil investigasi kematian seorang warga desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah, yang tewas diduga tertembak senjata api Seruyan pada kerusuhan 7 Oktober 2023.
Anggota tim advokasi dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Andrie Yunus mengatakan, hasil investigasi tersebut diterima oleh Komisioner Komnas HAM Uli Parulian Sihombing, Jumat (3/11/2023) pagi, sekitar pukul 09.30 WIB.
"Dalam pertemuan tersebut kami menyampaikan hasil investigasi lapangan yang telah kami lakukan pada pertengahan Oktober lalu," ujar Andrie kepada Kompas.com, Jumat.
Baca juga: Bentrok Tewaskan Warga di Seruyan, Kapolda Kalteng Bentuk Tim Investigasi
Dalam pertemuan tersebut, tim advokat juga meminta agar Komnas HAM segera menerbitkan rekomendasi penghentian proses pemanggilan 28 warga desa Bangkal yang dilakukan Polda Kalimatan tengah dan Polres Kotawaringin Timur.
"Menurut kami tim advokasi, proses pemanggilan tersebut itu mengarah pada upaya menakut-nakuti warga dan juga mengarah pada tindakan kriminalisasi warga desa Bangkal Seruyan," tutur Andrie.
Tim Advokat juga meminta agar Komnas HAM segera memberikan rekomendasi kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas proses hukum terkait pembunuhan seorang warga bernama Gijik yang diduga disebabkan oleh senjata api.
Baca juga: Komnas HAM Temui Keluarga Korban Tewas Bentrok Agraria di Bangkal Seruyan
"Selain itu kami minta Komnas HAM segera meminta laporan hasil pemantauan dan penyelidikan atas peristiwa yang terjadi di Seruyan, khususnya pada tanggal 7 Oktober 2023," ucap Andrie.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga tewas diduga tertembak dan satu lainnya mengalami luka berat dalam bentrok antara warga Bangkal dan polisi di perusahaan perkebunan sawit, PT Hamparan Masawit Bangun Persada 1 di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah Kombes Erlan Munaji membenarkan telah terjadi bentrok antara warga dan polisi di lokasi perkebunan sawit tersebut. Erlan mengungkapkan, bentrok pecah pada Sabtu siang sekitar pukul 12.30 WIB.
Baca juga: Polisi Diduga Langgar Prosedur, Koalisi Ungkap 6 Temuan Bentrok di Seruyan
Saat itu, polisi sedang melakukan pengamanan konflik di lahan perkebunan milik PT Hamparan Masawit Bangun Persada 1. Menurut versi polisi, sejumlah warga mengadang aparat sambil membawa katapel dan tombak.
"Sehingga terpaksa diamankan, namun warga tidak terima sehingga warga melakukan perlawanan dan menyerang petugas," kata Erlan kepada Kompas.com, Sabtu.
Bentrokan pun tidak terhindarkan. Akibatnya, satu orang warga tewas diduga tertembak, sedangkan satu orang lainnya mengalami luka berat.
Komnas HAM selidiki
Diberitakan, Komnas HAM akan turun tangan melakukan penyelidikan atas peristiwa yang menewasan Gijik.
"Komnas HAM akan melakukan penyelidikan atas insiden kekerasan yang terjadi di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah," ujar Komisioner Komnas HAM Uli Parulian Sihombing, Senin (9/10/2023).
Komnas HAM juga menyesalkan adanya kekerasan yang diduga menggunakan senjata api yang mengakibatkan korban jiwa dan luka berat dari warga.
Oleh karena itu, Komnas HAM meminta kepada Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Nanang Avianto untuk menghukum berat pelaku kekerasan, termasuk dari aparat kepolisian.
"Meminta Kapolda Kalimantan Tengah untuk melakukan penegakan hukum terhadap anggota kepolisian atau pihak-pihak lain yang melakukan kekerasan mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dunia, dan luka berat," kata Uli.
-. - "-", -. -
Sentimen: negatif (100%)