AYOBANDUNG.COM -- Tiga Calon Presiden (Capres) Pemilu 2024 bakal hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pada 7-8 November di Jakarta. Mereka akan memberikan pembekalan dan menggambarkan pemikirannya terkait Indonesia di masa mendatang.

Pelaksana Harian (Plh) Ketua DPW LDII Jawa Barat (Jabar) Achjar Nazaruddin mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah aspirasi dalam kegiatan yang akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo tersebut.

“Kami di Jabar juga menyampaikan aspirasi kami, agar menjadi perhatian siapa pun yang akan menjadi pemenang pada Pilpres nanti,” ujar Achjar, Sabtu, 4 November 2023.

Achjar mengungkapkan, LDII memiliki 8 Program Pengabdian LDII untuk Bangsa mulai kebangsaan, dakwah, pendidikan umum, ketahanan pangan dan lingkungan, ekonomi syariah, kesehatan alami, teknologi digital, dan energi baru terbarukan.

“Delapan program kerja tersebut, saat ini menjadi potensi sekaligus tantangan bangsa. Untuk itu, kami membangun sumberdaya manusia melalui program kerja tersebut. Agar bangsa Indonesia sukses mencapai Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

Baca Juga: Sejarah Awal Mula Semangka Jadi Simbol Perlawanan Palestina

Achjar menilai, isu-isu teknologi merupakan hal yang mendesak untuk dikembangkan dalam waktu dekat hingga jangka panjang. Menurutnya, Jawa Barat berpotensi menjadi wilayah dengan sentra pusat pengembangan teknologi.

Salah satunya adalah Bandung, di mana kawasan tersebut bisa dikembangkan selayaknya Silicon Valley.

Achjar menuturkan, DPW LDII Jabar menaungi pemanfaatan laser di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hakim. Di pesantren tersebut, para santri telah memproduksi mesin laser, yang dimanfaatkan untuk memproduksi jilbab. Selain pemanfaan laser, warga LDII Jabar telah membuat mesin CNC untuk produksi furniture dan craft.

“Kota Bandung memiliki kampus-kampus yang berkonsentrasi pada teknologi digital atau internet of things (IoT). LDII juga fokus pada pengembangan SDM yang memahami dan memanfaatkan teknologi,” ujar Achjar.

Di sisi lain, Achjar berharap pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan baik sekaligus makin merekatkan persatuan.

“Memaknai demokrasi adalah menghormati perbedaan untuk mencapai cita-cita bersama, jangan sampai pesta demokrasi malah memecah belah bangsa,” ujarnya.

Dia juga berharap, isu-isu yang bermuatan kampanye hitam tak lagi muncul di Pemilu 2024.

Baca Juga: Buntut Arisan Bodong, Mahasiswa Unisba Terancam DO

“Prilaku tersebut, dapat merusak persatuan kesatuan bangsa. Padahal, salah satu pilar kebangsaan adalah menjaga kebhinekaan bangsa Indonesia, sekaligus menjaga keutuhan NKRI,” pungkasnya.***