AYOBOGOR.COM - Pemerintah Kabupaten Bogor (Pemkab Bogor) tengah menyusun status tanggap darurat bencana di wilayahnya.

Hal ini berkaitan dengan kejadian bencana beberapa hari terakhir serta dampaknya yang langsung dirasakan masyarakat setempat.

Pada Kamis, 2 November 2023, Pemkab Bogor dipimpin Bupati Bogor Iwan Setiawan menggelar rapat penanganan bencana di Kabupaten Bogor.

Rapat tersebut diikuti sejumlah pihak, di antaranya BPBD Kabupaten Bogor, DPKPP Kabupaten Bogor, dan Dinsos Kabupaten Bogor.

Dalam rapat itu, Iwan menyatakan saat ini status tanggap darurat bencana sedang disusun oleh BPBD Kabupaten Bogor.

Status tersebut sebagai upaya penanganan dampak bencana yang beberapa waktu lalu merusak ratusan bangunan sehingga bisa ditangani secepat mungkin.

Pemerintah pun akan menggunakan anggaran dari Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk memperbaiki bangunan warga yang rusak.

Sementara itu, DPKPP Kabupaten Bogor masih melakukan pendataan satu per satu jumlah bangunan yang mengalami kerusakan.

Sebagai informasi, pada Selasa, 31 Oktober 2023, kembali terjadi fenomena alam yang berdampak pada warga.

Terdata, sebanyak 497 bangunan mengalami kerusakan yang tersebar di berbagai desa dari sejumlah kecamatn.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Ade Hasrat mengungkapkan kerusakan tersebut terjadi anginan cuaca hujan deras di lima kecamatan.

Seperti Ciomas, Dramaga, Leuwisadeng, Sukaraja, dan Kemang. Wilayah paling terdampak di Ciomas, di mana angin kencang terjadi di sembilan desa.

"Adapun bangunan yang terdampak, 465 rumah, satu masjid, satu SD, satu TK dan dua mushala," katanya, Rabu, 1 November 2023, dikutip dari Republika.

Sementara di Dramaga, 15 rumah warga rusak. Sedangkan di Sukaraja, sembilan rumah terdampak bencana longsor.