LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Cabai rawit adalah favorit pecinta pedas, karena jika makan tanpa pedas, terasa hambar.

Namun kabar saat ini kurang mengenakkan bagi pecinta pedas, karena cabai rawit tengah menjadi topik hangat yang dibicarakan.

Cabai rawit telah mengalami kenaikkan harga di beberapa daerah yaitu Surabaya, Kediri, Bandung, dan kota lainnya.

Harga cabai di Bandung telah mencapai Rp80 ribu per kilo hingga Rp100 ribu per kilonya.

Lantaran harga yang semakin naik, hal ini membuat pedagang dan pembeli mengeluh.

Pedagang mengeluh karena omset yang didapatkan mengalami penurunan akibat mahalnya harga cabai.

Kenaikan harga cabai telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir, dari Rp60 ribu per kilo menjadi Rp100 ribu per kilo.

Alasan cabai rawit dibanderol dengan harga tinggi yaitu karena faktor cuaca kemarau yang panjang, sehingga banyak petani yang mengalami gagal panen.

Tidak hanya itu, mengingat harga cabai yang mahal akibatnya para pembeli mengurangi jumlah cabai yang dibeli.

Baca Juga: Jelang Penerapan Single Salary, 3 Unsur Ini Wajib Diperhatikan PNS agar Tunjangan Kinerja Cair Maksimal

Sehingga para penjual pun terpaksa mengurangi stok cabai yang akan dijual.

Seorang pedagang dan pembeli berharap supaya harga cabai segera turun dan kembali normal.

Sebab, harga cabai yang naik bukan hanya memberatkan masyarakat, tetapi juga membuat pengusaha kuliner kewalahan.

Dapat diketahui bahwa saat ini makanan pedas menjadi makanan favorit hampir bagi semua orang.

Sehingga dengan harga cabai yang naik, banyak yang mengeluhkan hal ini.

Demikian informasi mengenai harga cabai rawit yang menjulang tinggi, yang disebabkan oleh faktor cuaca.***