Sentimen
Negatif (99%)
2 Nov 2023 : 18.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cimahi

Kemarau Panjang Bikin Harga Kebutuhan Pokok di Cimahi Terus Meroket

2 Nov 2023 : 18.20 Views 8

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Kemarau Panjang Bikin Harga Kebutuhan Pokok di Cimahi Terus Meroket

CIMAHI, AYOBANDUNG.COM -- Kemarau panjang yang terjadi sejak pertengahan tahun 2023 membuat harga kebutuhan pokok masyarakat di sejumlah pasar tradisional Kota Cimahi terus meroket. Kenaikan paling signifikan terjadi pada komoditas hasil pertanian seperti sayuran dan pangan beras.

Noneng Juariah (52), salah seorang pedagang sayur di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi mengatakan kenaikan harga komoditi sayuran terjadi pada jenis cabai, labu siam, buncis, dan burkoli. Menurutnya, harga cabai rawit merah kini masih berada di angka Rp80.000 per kilogram, padahal normalnya Rp40.000 per kilogram.

"Cabai rawit ini gak pernah turun. Harganya terus meroket,  hari lalu malah sempet Rp100 ribu per kilogram, sekarang turun jadi Rp80 ribu per kilogram. Cabe kriting  hijau juga sama sekarang Rp80 ribu per kilogram, awalnya Rp50 ribu per kilogram," kata Noneng, Kamis, 2 November 2023.

Baca Juga: Waduh Diresmikan Baru 2 Bulan, Kereta LRT Jabodebek Sudah Masuk Depo, Tenang Jangan Khawatir, Ini Penyebabnya

Sedangkan harga labu siam kini telah mencapai Rp18 ribu per kilogram, padahal normalnya Rp12 ribu per kilogram. Harga burkoli juga meroket tajam dari Rp12 ribu per kilogram naik menjadi Rp28 ribu per kilogram.

"Buncis juga sekarang naiknya tinggi, biasanya Rp5 ribu sekarang jadi Rp30 ribu per kilorgam. Kangkung juga biasanya Rp40 ribu per koli sekarang jadi Rp70 ribu per koli," terang Noneng.

Dirinya menduga tingginya harga bumbu dapur dan sayuran ini dikarenakan kemarau panjang, yang membuat hasil panen para petani menjadi kurang maksimal.

"Kayanya karena kemarau jadi hasil panennya kurang, pasokan ke pasarnya juga kurang," ucap dia.

Selain sayuran, kenaikan harga terjadi di komoditi pangan. Harga beras premium yang masih bertahan diangka 15.000 per kilogram, padahal tepatnya sebelum kemarau panjang pedagang masih menjual sekitar Rp11.000-an per kilogram.

Begitu pun untuk beras medium yang masih bertahan tinggi yakni Rp13.500-14.000 per kilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp9.000-10.000 per kilogram.

"Pokoknya mulai naik itu selama musim kemarau sampai sekarang masih tinggi, paling sedikit. Tapi gak sampe ke harga awal sebelum kemarau," ungkap Agus (50), salah seorang pedagang beras.

Agus tak mengetahui secara detail penyebab masih tingginya beras hingga saat ini, padahal ketersediaannya sangat mencukupi. Namun yang jelas, kata dia, mahalnya harga beras ini membuat konsumennya tak sedikit yang mengurangi pembelian.

"Kalau pasokan mah aman. Tapi kondisinya memang sekarang banyak masyarakat yang mengurangi pembelian. Misalnya yang biasa beli 5 kilogram sekarang beli 2 kilogram," tandasnya.

Sentimen: negatif (99.6%)